Bisnis.com, PALANGKA RAYA - Bank Kalteng meminta masyarakat atau para nasabah mewaspadai modus penipuan seperti praktik soceng atau social engineering yang mengatasnamakan Bank Kalteng.
Direktur Keuangan Operasional dan TI Bank Kalteng, Ahmad Selanorwanda di Palangka Raya, Rabu (12/4/2023), mengatakan, pihaknya tidak pernah meminta informasi sensitif pada nasabah, terutama melalui media sosial maupun WhatsApp bisnis.
"Sehingga jangan pernah memberitahukan user and password aplikasi, user and password email, PIN, MPIN hingga kode OTP pada siapa pun termasuk petugas Bank Kalteng," tegasnya.
Soceng adalah modus penipuan yang dilakukan melalui media sosial maupun internet. Biasanya, cara yang digunakan para penipu ini, adalah dengan memanipulasi psikologis dan kelalaian seseorang dengan tujuan mendapatkan informasi pribadi yang bersifat rahasia.
Diketahui dalam beberapa waktu terakhir, Bank Kalteng mendapat laporan tentang praktik soceng dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan Bank Kalteng.
Untuk itu Bank Kalteng meminta nasabah agar selalu berhati-hati dalam mengklik unggahan bersponsor di media sosial yang mengatasnamakan Bank Kalteng, sebab akan langsung diarahkan ke WhatsApp bisnis palsu yang dibuat oleh pelaku.
Baca Juga
“Ada berbagai jenis dari soceng ini, di antaranya ada pishing, sniffing dan lainnya yang sudah pernah kami berikan edukasi juga melalui medsos resmi Bank Kalteng. Itu semua termasuk di dalam social engineering," jelas Selanorwanda.
Pemimpin Divisi Operasional dan Layanan PT Bank Kalteng Rydonny Simanjuntak menambahkan, modus penipuan soceng dialami hampir semua bank dan lembaga keuangan lainnya dengan modus operandi yang beragam.
Salah satu cara yang sering digunakan pelaku soceng untuk mengambil alih akun nasabah, yakni dengan meminta mereka mengklik link APK yang dikirimkan melalui akun media sosial maupun WhatsApp bisnis palsu yang mengaku sebagai lembaga terkait.
"Sama seperti modus link undangan pernikahan palsu, link pengiriman paket palsu yang masih marak terjadi," paparnya.
Link APK yang diunduh dari sumber yang tidak diketahui dapat mengandung virus atau malware yang membahayakan keamanan ponsel dan informasi penting seperti nomor rekening, kata sandi, dan berbagai informasi sensitif.
Pelaku soceng dapat memanfaatkan link APK palsu untuk menginstal malware atau aplikasi palsu yang meniru aplikasi keuangan resmi pada ponsel nasabah.
"Untuk mencegah serangan soceng, nasabah Bank Kalteng kami harap selalu waspada dan tidak mengklik link APK yang dikirimkan orang tidak dikenal atau sumber yang tidak dipercaya," pintanya.
Untuk itu nasabah diminta untuk selalu melakukan verifikasi sumber informasi sebelum mengunduh atau memasukkan informasi pribadi pada aplikasi atau situs web.
Dia meminta nasabah menggunakan password yang kuat dan unik untuk setiap akun, serta tidak menggunakan password yang sama pada beberapa akun.
"Jangan mudah percaya hadiah atau penawaran diskon yang tidak realistis, serta pastikan aplikasi Betang Mobile pada perangkat anda selalu diperbaharui dan hindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya," katanya.
Selain itu, agar tidak mudah terpancing dengan pertanyaan atau tekanan yang datang dari orang tidak dikenal atau dari nomor telepon tidak dikenal, terutama yang mengarah pada pengulikkan data pribadi.
"Apabila anda mengalami situasi mencurigakan hingga penipuan yang mengatasnamakan Bank Kalteng, kami minta segera melaporkannya dengan menghubungi call center Bank Kalteng 1500526 atau SMS Care Bank Kalteng 08115220526," jelasnya.
Untuk informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, yakni hanya bersumber dari akun resmi Bank Kalteng, seperti Instagram : @bankkalteng, Facebook : Bank Kalteng serta situs web : www.bankkalteng.co.id.