Bisnis.com, BALIKPAPAN — Mudik tahun 2023 memiliki nuansa berbeda bagi Pardede, yang harus menempuh perjalanan melalui negara tetangga, Malaysia menuju tanah kelahiran di utara Pulau Sumatra.
Pardede memilih rute dari Balikpapan, Kaltim menuju kampung halamannya di Medan, Sumatera Utara dengan membeli tiket pesawat dari salah satu maskapai dengan rute Balikpapan, Kaltim ke Kuala Lumpur, Malaysia. Hal ini dilakukan demi biaya transportasi yang lebih terjangkau.
Sebelumnya, Pardede biasa menggunakan rute angkutan udara dari Balikpapan menuju Medan via transit Jakarta. Namun, dengan biaya tiket mudik sebesar hampir Rp7 juta, Pardede melihat peluang dari harga tiket yang hanya sekitar Rp4,5 juta dengan transit di Kuala Lumpur, sehingga bisa menghemat sekitar Rp2,5 juta.
Senada, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil V mengungkapkan bahwa setelah mengevaluasi berbagai opsi, ditemukan fakta bahwa penerbangan dari Balikpapan ke Medan melalui rute internasional ternyata lebih ekonomis daripada rute domestik.
“Apakah faktor tingginya permintaan dari konsumen di rute domestik, sehingga tarif domestik lebih tinggi dibanding tarif angkutan dari dalam keluar atau dari luar negeri ke dalam negeri,” ujar Kepala KPPU Kanwil V Manaek SM Pasaribu di Balikpapan, Senin (8/5/2023).
Selain itu, dia memaparkan ada beberapa kemungkinan lain yang menyebabkan tarif angkutan udara rute domestik lebih mahal daripada tarif internasional, seperti perbedaan struktur biaya antara maskapai domestik dan asing atau kurangnya kompetisi dalam penyediaan jasa angkutan udara domestik.
Baca Juga
Faktanya, banyak penumpang Indonesia yang juga memanfaatkan rute transit melalui Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, dimana beberapa di antaranya berasal dari Aceh dan provinsi lain.
"Maraknya konsumen yang lebih memilih terbang melalui negara lain secara tidak langsung juga merugikan perekonomian kita, dimana uang kita mengalir untuk maskapai asing, dan menggunakan mata uang asing juga untuk membeli tiket dari negara lain," kata Manaaek.
Dia berharap ke depannya kompetisi pada jasa angkutan udara domestik bisa lebih kompetitif dan berdaya saing sehingga memberikan dampak positif pada masyarakat.