Optimalkan Implementasi Aspek K3, Inalum Benchmark ke Pupuk Kaltim

Pupuk Kaltim sengaja dipilih sebagai sasaran benchmarking melihat rekam jejak di industri manufaktur yang memiliki kesamaan proses dengan Inalum.
Komitmen implementasi aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diterapkan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) di lingkup bisnis perusahaan, menjadi rujukan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dalam mendorong optimalisasi K3 melalui benchmarking Health, Safety and Environment (HSE) yang berlangsung di Kantor Pusat Pupuk Kaltim, Kamis (11/5/2023)./JIBI-Istimewa
Komitmen implementasi aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diterapkan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) di lingkup bisnis perusahaan, menjadi rujukan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dalam mendorong optimalisasi K3 melalui benchmarking Health, Safety and Environment (HSE) yang berlangsung di Kantor Pusat Pupuk Kaltim, Kamis (11/5/2023)./JIBI-Istimewa

Bisnis.com, BONTANG—Komitmen implementasi aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diterapkan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) di lingkup bisnis perusahaan, menjadi rujukan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dalam mendorong optimalisasi K3 melalui benchmarking Health, Safety and Environment (HSE) yang berlangsung di Kantor Pusat Pupuk Kaltim, Kamis (11/5/2023).

SVP Power Plant Support and Administration Inalum Daniel Jimmy P Hutauruk mengungkapkan benchmarking ini dalam upaya meningkatkan kualitas dan implementasi aspek K3, agar kedepan aktivitas bisnis perusahaan yang bergerak di bidang produksi aluminium primer ini mampu berjalan lebih optimal.

Pupuk Kaltim sengaja dipilih sebagai sasaran benchmarking melihat rekam jejak di industri manufaktur yang memiliki kesamaan proses dengan Inalum, sehingga bisa menjadi rujukan yang sesuai dalam mendukung aktivitas bisnis secara berkelanjutan.

"Melalui benchmarking ini kami ingin bertukar wawasan terkait implementasi K3 di Pupuk Kaltim, agar Inalum juga bisa meningkatkan kualitas K3 dalam aktivitas bisnis perusahaan," ujar Daniel.

Menurut Daniel, penerapan aspek K3 yang diterapkan Inalum hingga saat ini masih banyak kelemahan dan butuh berbagai improvement dalam mendorong transformasi bisnis secara signifikan. Terlebih di tengah tantangan industri strategis untuk langkah ekspansi hingga satu juta ton pada 2030, Inalum membutuhkan pondasi K3 yang jauh lebih kuat dan maksimal, agar kedepan realisasi bisnis mampu tercapai sesuai target yang ditetapkan.

"Makanya kami ingin aspek K3 di Inalum lebih maksimal dengan merujuk ke Pupuk Kaltim. Karena kami menilai Pupuk Kaltim jauh lebih sustain mengembangkan sistem manajemen K3 dalam aktivitas bisnis perusahaan," tandas Daniel.

SVP Teknologi Pupuk Kaltim Achmad Rois menyambut positif benchmark Inalum terkait implementasi K3 di lingkungan perusahaan. Dirinya menilai hal ini sejalan dengan semangat kolaborasi BUMN, dengan saling dukung antar perusahaan dalam memajukan sektor industri tanah air.

Menurut Achmad Rois, Pupuk Kaltim sangat berkomitmen dalam mengoptimalkan implementasi K3, guna mendukung terlaksananya aktivitas bisnis yang baik dan lancar. Hal ini terlihat dari slogan 'Safety is Our Personality' yang diusung Pupuk Kaltim dalam membudayakan K3 di tiap aktivitas.

Hal itu dibuktikan dengan semakin meningkatnya kesadaran karyawan untuk terus bekerja aman, sehingga Pupuk Kaltim mampu mencapai 55 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan hingga Januari 2023.

Melalui berbagai program dan kegiatan, Pupuk Kaltim juga mengajak karyawan bersama keluarga dan masyarakat untuk menerapkan K3 di kehidupan sehari-hari, sebagai bentuk kesadaran bersama mewujudkan keselamatan dan kesehatan dalam aktivitas.

"Benchmark ini juga menjadi sarana untuk membuka wawasan dan pengetahuan secara bersama dalam melakukan perbaikan secara berkesinambungan, khususnya peningkatan kinerja K3 di Pupuk Kaltim maupun Inalum agar lebih baik kedepannya," ujar Achmad Rois.

Salah satu upaya terbaru yang dilakukan Pupuk Kaltim terkait K3, yakni pencanangan komitmen Stop Work Authority (SWA) dalam meningkatkan kesadaran bekerja aman di lingkungan perusahaan. Komitmen ini diharap mampu menjadi pedoman bagi seluruh insan perusahaan untuk saling menjaga dalam bekerja, serta upaya meminimalisasi risiko terkait K3 di lingkungan Pupuk Kaltim.

Dimana penerapan SWA dilakukan melalui lima tahapan SNAPS, yakni Stop, Notify, Assessment, Proceed dan Shared, agar perilaku keselamatan di tempat kerja selalu terjaga dengan baik untuk ditingkatkan secara berkesinambungan.

"Melalui implementasi SWA, Pupuk Kaltim optimis mampu mempertahankan dan meningkatkan realisasi jam kerja aman untuk kedepannya. Makin tingginya kesadaran karyawan akan K3, menjadi salah satu aspek penentu peningkatan kinerja perusahaan dalam mencapai target yang ditetapkan," pungkas Achmad Rois.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper