Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) di Samarinda dan Balikpapan meningkat 0,20 persen pada Mei 2023 yang menunjukkan inflasi.
Sebagaimana diketahui, IHK mengukur perubahan harga paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur Yusniar Juliana menyatakan pendorong utama inflasi adalah kenaikan harga pangan, minuman, tembakau, perawatan pribadi, jasa restoran, perumahan, listrik dan bahan bakar.
“Kelompok pangan, minuman dan tembakau memberikan kontribusi 0,3711 persen terhadap tingkat inflasi, diikuti oleh kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar dengan 0,0464 persen,” ujarnya yang dikutip dari rilis, Senin (5/6/2023).
Tingkat inflasi di Kalimantan Timur lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 0,16 persen pada Mei 2023.
Juga lebih tinggi dari periode yang sama pada 2021 (0,23 persen) tetapi lebih rendah dari periode yang sama pada 2022 (0,59 persen).
Dari 12 kota di Pulau Kalimantan, Kotabaru mencatat inflasi tertinggi sebesar 0,56 persen, sedangkan Tanjung Selor mencatat inflasi terendah sebesar 0,03 persen. Kota Samarinda dan Balikpapan menempati peringkat kesembilan dan kelima secara berturut-turut.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kaltim Muhammad Sa’duddin menyatakan beberapa komoditas yang fluktuatif harganya sepertai cabai disebabkan permintaan yang meningkat menjelang Iduladha.
Dia menambahkan bahwa pemerintah terus memantau pergerakan harga dan memastikan ketersediaan barang dan jasa penting untuk mencegah inflasi lebih lanjut.
“Dinas Perindagkop dan UKM tetap terus melakukan monitoring di seluruh kabupaten/kota se Kaltim baik harga dan maupun stok barang kebutuhan pokok,” pungkasnya.