Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stakeholder Balikpapan Gelar Operasi Pasar Atasi Kelangkaan Tabung Melon

Sejumlah pemangku kepentingan di Balikpapan mengadakan operasi pasar guna menyikapi masalah distribusi LPG 3 kg di Kota Balikpapan.
Pekerja menyusun tabung Liquified Petroleum Gas (LPG) di Jakarta, Senin (20/6/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja menyusun tabung Liquified Petroleum Gas (LPG) di Jakarta, Senin (20/6/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Sejumlah pemangku kepentingan di Balikpapan mengadakan operasi pasar guna menyikapi masalah distribusi LPG 3 kg di Kota Balikpapan.

PT Pertamina Patra Niaga, Hiswana Migas, dan pemerintah daerah bersinergi dalam kegiatan ini yang digelar sepekan, mulai 8-13 Juli 2023.

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Arya Yusa Dwicandra,  menyatakan kegiatan melibatkan 11 Agen LPG di lima kecamatan di Kota Balikpapan. 

"Kami menyalurkan lebih dari 7.000 tabung LPG melalui operasi pasar ini di lima kecamatan, yakni Balikpapan Barat, Balikpapan Tengah, Balikpapan Timur, Balikpapan Selatan, dan Balikpapan Utara,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (12/7/2023). 

Arya menambahkan, inisiatif ini dimaksudkan untuk memastikan kecukupan LPG 3 kg bersubsidi bagi masyarakat yang membutuhkan.

Dua Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PSO di sekitar Balikpapan menjadi sumber pasokan LPG 3 kg bersubsidi dalam operasi pasar ini. 

"Hingga 9 Juli 2023, realisasi penyaluran LPG 3 kg di Balikpapan mencapai 3,3 juta tabung, melebihi kuota yang seharusnya tersalur (year to date) pada tanggal yang sama, yaitu 3,1 juta tabung," papar Arya.

Menurutnya, hal ini mengindikasikan bahwa penyaluran telah melampaui kuota sekitar 8 persen di Balikpapan, menjadi alarm bagi Pertamina dan pemerintah daerah untuk mengelola kuota agar cukup hingga akhir 2023. 

Kendati operasi pasar berlangsung, Arya mengimbau masyarakat dengan ekonomi mampu dan pelaku usaha yang dilarang menggunakan LPG 3 kg bersubsidi, agar beralih ke LPG non subsidi yaitu Bright Gas 5,5 kg atau 12 kg. 

"Kami berharap pengusaha rumah makan dan restoran besar, peternakan ayam, perkebunan, usaha laundry atau binatu, hingga masyarakat berdaya beli kuat dapat beralih ke Bright Gas 5.5 kg/12 kg yang tersedia di gerai dan pangkalan terdekat," katanya.

Arya menjelaskan, operasi pasar menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan pasokan LPG 3 kg. 

"LPG 3 kg adalah barang bersubsidi dari pemerintah pusat yang dibiayai oleh APBN, sehingga penyalurannya dibatasi oleh kuota yang ditetapkan pemerintah. Kami berkomitmen untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum dalam pengawasan dan penindakan penyelewengan di lapangan," pungkasnya. 

Adapun, untuk memberikan informasi terkait ketersediaan LPG 3 kg atau melaporkan pelanggaran, masyarakat dihimbau untuk menghubungi kontak Pertamina 135 atau melalui aplikasi MyPertamina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper