Bisnis.com, BALIKPAPAN — Masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) semakin aktif dalam menggunakan alat pembayaran nontunai yang tercermin dari transaksi kartu kredit dan ATM/Debit pada kuartal II/2023.
Data Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPWBI) Kaltim mencatat, transaksi kartu kredit di provinsi tersebut meningkat 25,91% secara tahunan (yoy) dari sisi nominal dan 40,16% dari sisi volume. Sementara itu, transaksi kartu ATM/Debit naik 20,26% dari sisi nominal, meskipun turun 37,18% dari sisi volume.
“Kota Balikpapan dan Kota Samarinda menjadi penggerak utama pertumbuhan transaksi kartu kredit di Provinsi Kaltim,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto dalam keterangan resmi, Rabu (18/10/2023).
Baca Juga
Dari sisi wilayah, Kota Balikpapan dan Kota Samarinda menjadi motor utama pertumbuhan transaksi kartu kredit dan ATM/Debit di Kaltim. Dua kota yang diplot sebagai beranda Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ini memiliki porsi lebih dari 80% dari total nominal dan volume transaksi kartu kredit di Benua Etam.
Selain itu, kedua kota ini juga memiliki porsi lebih dari 50% dari total nominal transaksi kartu ATM/Debit di Kaltim.
Budi menuturkan bahwa hal tersebut sejalan dengan beralihnya masyarakat dalam menggunakan layanan proprietary channel seperti sms, internet, dan mobile banking dalam bertransaksi karena lebih mudah dan efisien dalam digunakan untuk transaksi retail.