Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pengembangan sektor komoditas karet di Kalimantan Timur dalam tren positif, ditandai dengan luasan lahan yang semakin bertambah dari tahun ke tahun.
Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen untuk memperkuat pengembangan komoditas perkebunan, khususnya karet, sebagai fokus utama.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ence Achmad Rafiddin Rizal mengungkapkan bahwa harga karet petani juga mengalami peningkatan yang signifikan. Dalam Pertemuan Teknis Pengolahan dan Pemasaran Bokar UPPB dan Petani tahun 2024, harga rata-rata karet petani mencapai Rp10.500 per kilogram pada bulan Maret 2024.
“Peningkatan ini sejalan dengan nilai tukar petani tanaman perkebunan yang naik dari 167,4 pada bulan November 2023 menjadi 184,3 pada bulan April 2024,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (22/5/2024).
Dia meyakini peningkatan produksi dan harga karet memberikan dampak positif pada kesejahteraan petani. Kendati demikian, tantangan terbesar dalam mengembangkan komoditas perkebunan adalah masalah mutu dan harga.
Ence menjelaskan pengolahan yang memperhatikan standar akan menghasilkan produk berkualitas dengan nilai jual yang tinggi, sedangkan pengolahan yang kurang memperhatikan standar akan menghasilkan produk yang tidak kompetitif.
Baca Juga
Dia menuturkan penting bagi kelembagaan petani untuk membangun jaringan yang kuat melalui kemitraan yang saling menguntungkan dengan pelaku usaha lainnya dalam menghadapi tantangan pemasaran.
“Kerja sama dengan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) menjadi kunci untuk meningkatkan pendapatan petani dan perekonomian wilayah secara keseluruhan,” pungkasnya.