Bisnis.com, SAMARINDA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalimantan Timur menyelenggarakan Kalafest (Kaltim Halal Festival) dalam rangka pelaksanaan rangkaian kegiatan Road to FESyar KTI 2024.
Kolaborasi dengan Pemprov Kaltim dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Kaltim ini merupakan Festival Ekonomi dan Keuangan Syariah Terbesar di Kalimantan Timur yang berlangsung mulai 30 Mei - 1 Juni 2024. Acara yang digelar di Atrium Utama Bigmall Samarinda pada Kamis (30/5), dibuka dengan opening speech Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto. Selanjutnya Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik, Direktur Bisnis & Syariah Bankaltimtara Syariah memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Kalafest 2024.
Dalam kesempatan tersebut, juga hadir Direktur Eksekutif KDEKS Kaltim Muhammad Edwin, perwakilan Polda Kaltim, kepala BPK Provinsi Kaltim, seluruh instansi vertikal, Ketua MUI dan organisasi islam, Kepala Kpwbi Balikpapan Robi Ariadi, pimpinan perbankan, akademisi, dan pimpinan pondok pesantren.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto mengatakan kegiatan ini adalah bagian dari Road to Fesyar (Festival Ekonomi Syariah) di kawasan Timur Indonesia, yang akan diadakan pada bulan Juli di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Bank Indonesia bersama pemerintah pusat, daerah, dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), serta lembaga terkait seperti Kanwil Kementerian Agama, MUI, Badan Wakaf Indonesia, BAZNAS, LP3H UINSI Samarinda, LP3H Universitas Mulawarman, dan LPPOM MUI, berkomitmen untuk mempercepat dan memperluas ekonomi syariah di Kalimantan Timur.
“KALAFest bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi ekonomi syariah di Kalimantan Timur,” ujarnya, Kamis (30/5/2024).
Acara ini akan menampilkan berbagai program dan inisiatif yang mendukung strategi utama Master Plan Ekonomi Syariah Indonesia 2023-2029. Pertama, peningkatan produktivitas dan daya saing, termasuk pembentukan zona kuliner halal aman dan sehat (KHAS) di Kalimantan Timur dan perluasan sertifikasi halal untuk UMKM.
Kedua, penguatan kebijakan dan regulasi melalui penyelenggaraan halal value chain dan digitalisasi zakat, infak, sedekah, serta pemanfaatan aplikasi satu wakaf.
Ketiga, penguatan keuangan dan infrastruktur melalui business matching dan seminar yang memperluas literasi dan akses ke produk dan layanan keuangan syariah.
Keempat, penguatan Halal Brand Awareness melalui syariah expo yang menampilkan produk halal dan mengampanyekan gaya hidup halal.
KALAFest juga berkolaborasi dengan LP3H, Pusat Penelitian Halal Universitas Mulawarman, dan Pusat Kajian Halal UINSI Samarinda untuk mencapai program 10 juta produk bersertifikasi halal.
“Kami berterima kasih atas dukungan dan kolaborasi semua pihak dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Timur. Sinergi antara pemerintah, swasta, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat luas sangat penting untuk mengoptimalkan potensi ekonomi syariah,” katanya.
Bank Indonesia akan terus berkomitmen mendukung penguatan ekonomi syariah, termasuk melalui pengembangan UMKM IKRA dan memfasilitasi sertifikasi halal bagi UMKM dan RPU untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Kalimantan Timur.
Sementara itu, Penjabat (Pj.) Gubernur Kaltim Akmal Malik menyebutkan Jakarta memiliki transaksi syariah yang sangat baik. Posisi Jakarta sebagai Ibu Kota dan kota global berkontribusi pada hal ini.
“Saya berharap langkah-langkah ekonomi syariah yang sukses di Jakarta dapat diterapkan di Kalimantan Timur. Para pelaku ekonomi syariah di Kaltim tidak perlu belajar ke Jakarta,” ungkapnya.
Dengan adanya IKN, Kalimantan Timur diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah.
“Akhirnya, saya ucapkan bismillahirrahmanirrahim, selamat datang di Kaltim Halal Festival atau Kalafest,” pungkasnya.