Bisnis.com, SAMARINDA - Realisasi investasi di Provinsi Kalimantan Timur pada periode triwulan I Januari - Maret 2024 mencapai 22,01 persen atau sebesar Rp 16,73 triliun.
"Realisasi investasi tersebut meliputi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 11,92 triliun dan realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar USD 320,51 juta atau senilai Rp 4,80 triliun," jelas Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Fahmi Prima Laksana dalam keterangan di Samarinda, Jumat (12/7/2024).
Menurut Fahmi, target realisasi investasi Provinsi Kaltim sendiri pada 2024 ditetapkan sebesar Rp76,02 triliun.
"Realisasi investasi triwulan I tahun 2024 tersebut mengalami peningkatan sebesar 7,84 persen dibandingkan triwulan I pada 2023," jelasnya.
Sementara itu, lanjut Fahmi untuk realisasi investasi PMDN sebesar Rp 11,92 triliun terbagi ke dalam 5.066 proyek. Berdasarkan sebaran lokasinya investasi paling besar berada di Kota Balikpapan, yaitu mencapai Rp4,38 triliun atau 36,76% dari keseluruhan realisasi investasi PMDN.
Jika dilihat berdasarkan sektor usaha, subsektor pertambangan mengalami penambahan investasi terbesar yaitu mencapai Rp4,27 triliun dan memberikan kontribusi terhadap realisasi investasi seluruh sektor usaha yaitu sebesar 35,83%.
Baca Juga
Subsektor industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi berada di urutan kedua kontributor terbesar yaitu mencapai Rp2,99 triliun atau 25,08%.
Sedangkan subsektor industri makanan sebagai kontributor ketiga mencapai Rp978,84 miliar atau 8,21%.
"Secara keseluruhan terdapat sekitar 22 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai investasi PMDN pada triwulan I tahun 2024," katanya.
Sementara itu, untuk realisasi PMA pada triwulan I tahun 2024 mencapai US$320,51 juta atau senilai Rp4,80 triliun. Dengan sebaran yang ada di 10 kabupaten dan kota.
Kabupaten Kutai Kartanegara memberikan kontribusi paling siginifikan dengan nilai US$115,21 juta atau senilai Rp1,72 triliun.
Cakupannya mencapai 35,95% dari total realisasi PMA terdiri atas 66 proyek PMA. Kabupaten Kutai Timur menjadi kontributor kedua yaitu mencapai US$88,41 juta atau sebesar Rp1,32 triliun (27,58%).
Sedangkan Kota Balikpapan merupakan kontributor ketiga yaitu sebesar US$47,67 juta atau sebesar Rp715,13 miliar (14,87 persen). Persentase kontribusi kabupaten/kota lainnya berkisar 8,17% hingga 0,37%.
Realisasi PMA berdasarkan sektor usaha, subsektor pertambangan mendapatkan tambahan investasi terbesar yaitu US$88,88 juta (Rp1,33 triliun) atau sebesar 27,73% dari keseluruhan realisasi PMA.
Secara keseluruhan terdapat sekitar 18 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai investasi PMA pada triwulan I tahun 2024.
Di level nasional realisasi investasi PMDN pada triwulan I tahun ini menempati urutan ke-5, setelah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Riau. Sedangkan untuk PMA berada di urutan ke-12, setelah Provinsi Jawa Barat, Sulawesi Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur, Maluku Utara, Banten, Kepulauan Riau, Bali, Riau, Papua Tengah dan Jawa Tengah.