Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bankaltimtara Dorong Sinkronisasi Kebijakan Pusat dan Daerah

BPD Bankaltimtara menaruh harapan besar pada pemerintahan baru agar tercipta sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah.
Bankaltimtara/Istimewa
Bankaltimtara/Istimewa

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur-Kalimantan Utara (Bankaltimtara) menaruh harapan besar pada pemerintahan baru agar tercipta sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah. 

Direktur Utama Bankaltimtara Muhammad Yamin menyatakan pentingnya keselarasan antara rencana pembangunan pusat dan daerah dengan peningkatan efektivitas kebijakan transformasi ekonomi. 

“Hal ini didasarkan pada data bahwa kontribusi sektor pertambangan masih mendominasi, padahal seharusnya mulai bergeser ke sektor lainnya yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (16/10/2024). 

Selain itu, Yamin mengungkapkan bahwa upaya peningkatan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) difokuskan pada proyek-proyek infrastruktur. 

Bankaltimtara berencana memberikan perhatian khusus pada inisiatif yang memperkuat konektivitas di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

“Langkah strategis ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah secara signifikan dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Ke depan, Bankaltimtara menetapkan target ambisius untuk mencapai pertumbuhan kredit double digit pada 2025, meski menghadapi indikasi perlambatan ekonomi global. 

Menjaga optimismenya, Bankaltimtara tetap waspada terhadap potensi pelemahan ekonomi baik di dalam maupun luar negeri. 

“Bank ini akan terus waspada terhadap potensi pelemahan ekonomi global dan domestik, sambil tetap mempertahankan pandangan positif terhadap prospek pertumbuhan,” terang Yamin.

Adapun, dia menekankan pentingnya kolaborasi antar bank, termasuk Bank Pembangunan Daerah lainnya di Kalimantan, serta kerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha. 

“Dengan sinergi yang kuat, Bankaltimtara yakin dapat melewati berbagai hambatan dan mencapai pertumbuhan yang diharapkan di tahun 2025,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler