Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Kaltim Jinakkan Inflasi di Tengah Tekanan Harga Beras

Tekanan inflasi datang dari komoditas beras yang dipicu oleh peningkatan Harga Eceran Tertinggi (HET),  penurunan produksi akibat alih fungsi lahan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto./Ist
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto./Ist

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Kalimantan Timur, di bawah koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), terus berupaya keras untuk mengendalikan tekanan inflasi

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto menyatakan tekanan inflasi datang dari komoditas beras yang dipicu oleh peningkatan Harga Eceran Tertinggi (HET),  penurunan produksi akibat alih fungsi lahan, dan peningkatan permintaan seiring pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang mendorong pertumbuhan penduduk. 

“Walaupun demikian, inflasi kaltim pada periode ini tetap terjaga dalam target kisaran nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (31/10/2024). 

Budi menambahkan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota terus berinovasi dengan berbagai program strategis dalam menghadapi tantangan ini, termasuk di Kabupaten Kutai Kartanegara, yang menjadi salah satu contoh implementasi efektif dari kebijakan pengendalian inflasi. 

“TPID Kaltim berkomitmen untuk terus menjaga kestabilan harga dan memastikan ketersediaan pasokan kebutuhan pokok, demi kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur,” katanya.

Dia mengungkapkan bahwa pihaknya bersama TPID Kaltim dan pemangku kepentingan terkait, menerapkan prinsip 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif dalam upaya menjaga stabilitas harga. 

“Serta penguatan implementasi GNPIP untuk mengantisipasi kenaikan harga,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil a.l program jangka pendek seperti Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilakukan sebanyak 180 kali di berbagai wilayah, pemberian subsidi ongkos angkut, serta operasi pasar dan pengawasan harga di lapangan. 

Untuk jangka menengah hingga panjang, TPID telah membentuk Tim Early Warning System (EWS) dan meluncurkan SIGAP Mobile untuk operasi pasar rutin. “Selain itu, toko penyeimbang atau Kios SIGAP telah didirikan di Samarinda dan akan diperluas ke daerah lainnya,” jelasnya.

Tidak hanya itu, TPID Kaltim juga berfokus pada peningkatan ketahanan pangan melalui penyiapan lumbung pangan di Kabupaten Kutai Kartanegara, perluasan kerja sama antar daerah untuk komoditas beras, ayam beku, dan bawang merah, serta gerakan tanam cabai di 10 kabupaten/kota. 

Dia menuturkan program Petani Milenial Kaltim yang diluncurkan pada Maret 2024 menjadi amunisi tambahan dalam ikhtiar ini, sekaligus sebagai upaya pengembangan pertanian modern.

Sebagai informasi, inflasi tercatat sebesar 2,99% (yoy), dengan kontribusi signifikan dari kenaikan harga beras yang mencapai 0,75% pada kuartal II/2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper