Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pasar properti residensial di Balikpapan menunjukkan tren peningkatan harga hingga 1,55% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal IV/2024.
Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) di pasar primer, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Balikpapan ini melampaui pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yang hanya mencapai 1,41% (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi menyatakan kenaikan IHPR ini merata di seluruh tipe rumah, mulai dari tipe kecil (luas bangunan ≤ 36 m2) yang tumbuh 2,01% (yoy), tipe menengah (luas bangunan 36-70 m2) sebesar 1,35% (yoy), hingga tipe besar (luas bangunan > 70 m2) dengan pertumbuhan 1,28% (yoy).
“Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan harga ini, sebagaimana diungkapkan dalam survei, meliputi lonjakan harga tanah, material konstruksi, dan upah tenaga kerja bangunan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (9/2/2025).
Dia menambahkan, BI terus berupaya menjaga stabilitas harga dan mendukung program pemerintah melalui berbagai kebijakan, termasuk insentif likuiditas makroprudensial (KLM) yang ditujukan untuk mendorong pembiayaan sektor perumahan rakyat, real estate, dan konstruksi.
Sebagaimana diketahui, pangsa penjualan terbesar masih didominasi oleh rumah tipe kecil yang mengindikasikan tingginya minat masyarakat terhadap hunian terjangkau.
Baca Juga
Fenomena ini menempatkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebagai instrumen penting dalam mewujudkan impian masyarakat untuk memiliki rumah.
Lebih lanjut, Robi menyebutkan Bank Indonesia turut ambil bagian dalam program penyediaan 3 juta rumah yang digagas pemerintah.
Melalui kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM), BI berupaya memfasilitasi penyaluran pembiayaan ke sektor perumahan rakyat, real estate, dan konstruksi.
Adapun, dia berharap kebijakan ini dapat menstimulasi pertumbuhan sektor properti secara berkelanjutan dan terjangkau bagi masyarakat.