Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pemerintah mengambil langkah antisipatif untuk mengurai potensi kemacetan parah selama periode mudik Lebaran 2025 dengan memanfaatkan sebagian ruas Jalan Tol Ibu Kota Nusantara (IKN).
Adapun seksi tol yang akan dioperasikan secara fungsional meliputi Seksi 3A, 3B, 5A, serta Jembatan Pulau Balang bentang panjang.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, Hendro Satrio Muhammad Kamaluddin, menegaskan bahwa pengoperasian tol IKN ini bersifat sementara dan terbatas.
"Pembukaan jalur ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur utama selama periode mudik dan arus balik Lebaran," kata Hendro Satrio Muhammad Kamaluddin dalam keterangan resmi, Selasa (25/3/2025).
Lebih lanjut, Hendro menjelaskan bahwa tol ini hanya diperuntukkan bagi kendaraan Golongan 1 seperti sedan, jip, dan minibus, dengan sistem satu arah.
Dia menyebutkan detail operasional tol IKN selama periode mudik Lebaran 2025 adalah sebagai berikut:
Baca Juga
- 24 Maret – 31 Maret 2025: Arah dari Balikpapan (Jalan KKT Kariangau) menuju Penajam Paser Utara (Batas Kalimantan Selatan). Periode ini mengakomodasi pergerakan pemudik yang meninggalkan pusat kota menuju daerah-daerah di selatan Kalimantan.
- 1 April – 7 April 2025: Arah sebaliknya, dari Penajam Paser Utara (Batas Kalimantan Selatan) menuju Balikpapan (Jalan KKT Kariangau). Fase ini ditujukan untuk memfasilitasi arus balik pemudik kembali ke Balikpapan dan sekitarnya.
Hendro menambahkan, selama masa fungsional pengguna jalan wajib mematuhi batasan kecepatan maksimal 60 km/jam untuk menjamin keselamatan, mengingat ruas tol masih dalam tahap penyelesaian.
Selain itu, tol IKN hanya akan beroperasi pada pukul 06.00 WITA hingga 18.00 WITA setiap hari. Di luar jam operasional tersebut, jalur tersebut akan ditutup untuk melanjutkan proses konstruksi demi target penyelesaian.
Dia berharap dengan dibukanya akses tol ini masyarakat memiliki opsi perjalanan yang lebih efisien dan aman dibandingkan dengan jalur konvensional.
Sebagaimana diketahui, persiapan kendaraan yang prima juga menjadi agenda wajib sebelum memasuki jalur tol, guna menghindari potensi kendala yang dapat merugikan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.
