Bisnis.com, JAKARTA — DAMRI memberikan klarifikasi terkait insiden kecelakaan yang menimpa armada bus di rute Tana Tidung menuju Malinau pada Sabtu, (26/4/2025) di mana bus diduga gagal menanjak dan masuk ke dalam jurang.
Head of Corporate Communication DAMRI Atikah Abdullah menjelaskan saat ini manajemen DAMRI tengah menunggu hasil berita acara resmi dari kepolisian yang sedang melakukan penyelidikan secara menyeluruh untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan tersebut.
“Kami berkomitmen penuh untuk bertanggung jawab atas insiden ini dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang,” kata Atikah dalam keterangan resmi, Minggu (27/4/2025).
Dia juga mengklaim untuk memastikan keselamatan terus terjaga, DAMRI telah melaksanakan berbagai langkah strategis, termasuk penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ketat di seluruh operasional perusahaan. Selain itu, perusahaan juga menyelenggarakan pelatihan intensif bagi para captain (pramudi) serta seluruh staf operasional untuk memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup dalam menjaga keselamatan selama perjalanan.
DAMRI juga rutin melakukan inspeksi dan perawatan menyeluruh terhadap seluruh kendaraan operasionalnya. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa kendaraan yang digunakan selalu dalam kondisi prima dan memenuhi standar keselamatan yang telah ditetapkan.
“Kami memastikan proses evakuasi dan perawatan medis berjalan lancar dan profesional,” jelasnya.
Baca Juga
Sebelumnya telah terjadi kecelakaan tunggal yang melibatkan bus Damri rute Malinau - Tana Tidung terjadi pada Sabtu (26/4/2025) sekitar pukul 10.15 WITA di Tanjakan Gunung Belanda, Desa Sesua, Kecamatan Malinau Barat. Bus tersebut mengangkut dua penumpang dan seorang sopir. Kecelakaan terjadi ketika bus tidak mampu menanjak dan tergelincir ke jurang setelah mengalami kendala pada transmisi.
Saat bus hendak menurunkan gigi dari posisi 3 ke 2, kendaraan tersebut selip dan kehilangan tenaga mesin. Hal ini menyebabkan bus mundur tanpa kendali. Rem bus tidak berfungsi, sehingga tidak dapat menghentikan laju kendaraan yang akhirnya terguling. Semua korban segera dievakuasi ke RSUD Malinau untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Pihak kepolisian dan Satlantas Polres Malinau telah mengendalikan situasi di lokasi kejadian, dan proses penanganan kecelakaan terus berlangsung. Penanganan lebih lanjut juga melibatkan GM Damri Pusat Tanjung Selor.
Identitas korban dalam insiden ini meliputi sopir M. Rahmat Al-Luqman yang berusia 27 tahun, penumpang Sahabudin yang berusia 57 tahun, dan penumpang lainnya, Siti Halijah yang berusia 60 tahun.