Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hampir Seribu Lembar Uang Palsu Beredar di Kaltim

Jumlah uang palsu di Kaltim khususnya di Samarinda dalam tiga tahun terakhir perkembangannya sangat signifikan,
Uang palsu/JIBI
Uang palsu/JIBI
Bisnis.com, SAMARINDA - Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Timur mencatat jumlah uang palsu sepanjang 2015 mencapai 826 lembar.
 
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur Bidang Sistem Pembayaran dan Management Intern Sehono mengatakan, penemuan jumlah uang palsu pada 2015 tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang mencapai 641 lembar dan tahun 2013 yang sebanyak 539 lembar.
 
"Jumlah uang palsu di Kaltim khususnya di Samarinda dalam tiga tahun terakhir perkembangannya sangat signifikan," ujarnya, kemarin.
 
Dia memperkirakan penemuan uang palsu pada tahun ini diperkirakan akan meningkat dari tahun sebelumnya. Pasalnya, pada bulan Januari 2016, Bank Indonesia telah mencatat ada 174 lembar uang palsu.
 
"Bulan Januari 2016 itu baru sebulan seudah menerima laporan 174 lembar, paling besar dipecahan 100 ribu ada 148 lembar. Ini dibulan Januari aja sudah ditemukan banyak, tahun ini bisa meningkat lagi,"
 
Dalam penanganan peredaran uang palsu, Bank Indonesia bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk menindak para pelaku pengedar uang palsu.
 
Otoritas moneter ini mengimbau agar masyarakat yang menerima atau mendapat uang palsu untuk segera melapor ke kalangan industri perbankan maupun Bank Indonesia dan tidak digunakan sebagai alat pembayaran.
 
"Bagi masyarakat yang memperoleh uang palsu, untuk melapor ke kami dan jangan digunakan untuk transaksi. Kalau digunakan bisa terkena sanksi hukum,"
 
Sehono menambahkan, untuk uang tak layak edar yang dimusnahkan oleh Bank Indonesia Kaltim sepanjang 2015 mencapai Rp1,82 triliun.
 
Jumlah ini mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 193,3% dari uang yang tak layak edar pada 2014 yang mencapai Rp621,9 miliar.
 
"Jumlah uang tak layak edar pada 2013 mencapai Rp566,97 miliar. Ini uang tak layak edar yang menurut laporan Bank Indonesia perwakilan Kaltim di Samarinda,"
 
Bank Indonesia perwakilan Kaltim mencatat net inflow sepanjang 2015 di wilayah Bumi Etam mencapai Rp9,47 triliun, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang Rp8,73 triliun.
 
Untuk net outflow di Kaltim pada 2015 mengalami penurunan dari Rp17,11 triliun menjadi Rp16,38 triliun.
 
Untuk diketahui, pemusnahan uang rupiah ini diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/1/PBI/2016 tentang jumlah dan Nilai Nominal Uang Rupiah yang Dimusnahkan Tahun 2015.
 
Dalam aturan tersebut, terdapat kriteria yang menjadi dasar pemusnahan uang. Seperti, uang tersebut sudah lusuh, yaitu bentuk dan fisiknya tak berubah, tetapi kondisinya telah berubah karena jamur, minyak, bahan kimia atau coretan.
 
Kriteria lainnya yakni uang yang sudah rusak yang mana ukuran dan fisik uang yang masuk kategori ini telah berubah dari ukuran dan bentuk aslinya.
 
Bentuk ukuran dan fisik uang tersebut berubah bisa karena terbakar, berlubang, robek atau mengkerut, sedangkan kriteria lainnya adalah uang yang sudah ditarik dan dicabut peredarannya.
 
Sementara itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan menyebut terdapat Rp714,3 miliar uang tak layak edar yang ditemukan sepanjang 2015.
 
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Edi Wijaya mengatakan uang tak layak edar sepanjang 2015 tersebut mengalami penurunan 12,2% dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai Rp813,8 miliar.
 
"Di 2015, uang tak layak edar Rp714,3 miliar, ini menurun dibandingkan 2014 tentu ada penurunan inflownya,"
 
Untuk uang palsu yang ditemukan Bank Indonesia perwakilan Balikpapan, lanjutnya, pada 2015 mengalami penurunan mennadi 276 lembar dari tahun sebelumnya yang 921 lembar.
 
Pada 2012, lanjut Edi, jumlah uang palsu yang ditemukan Bank Indonesia kantor Balikpapan sebanyak 406 lembar dan 641 lembar pada 2013.
 
"Tahun kemarin yakni 2015 ada penurunan sebanyak 276 lembar. Pencegahan uang palsu kami lakukan sosialisasi kepada masyarakat, mungkin salah satu dampaknya terjadi penurunan dalam menekan peredaran uang palsu ini,"
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper