Bisnis.com, SAMARINDA- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur meminta dukungan anggota Dewan Pengurus Asosiasi Daerah Penghasil Migas agar memperjuangkan kebutuhan gas bagi rakyat di daerah penghasil terpenuhi.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan Kalimantan Timur merupakan penghasil minyak dan gas bumi tetapi tidak bisa menikmati hasil tersebut.
"Kami ini (Kaltim) penghasil minyak dan gas bumi (migas) tetapi tidak bisa menikmati. Kita harus berjuang bersama-sama agar sumber daya alam itu bisa dinikmati rakyat," ujarnya seperti yang dikutip dari laman pemprov, Rabu (30/3/2016).
Menurutnya, produksi migas di Kaltim cukup besar dan selama ini lebih banyak dimanfaatkan orang luar untuk kebutuhan industri maupun pembangkit energi.
Sementara daerah penghasil sering kekurangan akibat sistem distribusi yang kurang tepat.
Dia berharap pemerintah mau merubah kebijakan dengan memberikan peluang daerah untuk mengelola sumber daya alam itu melalui domestic market obligation (DMO)
"Migas yang dihasilkan perut Benua Etam sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat maupun industri serta pembangkit listrik di daerah," katanya.
Dia menambagkan di Kaltim, sudah ada contoh kawasan yang menggunakan gas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat dan hal itu harus diperluas untuk masyarakat lainnya di daerah ini.
"Kami ada kawasan pemukiman warga yang memanfaatkan gas untuk kebutuhan rumah tangga melalui saluran pipa tanpa tabung. Tapi masih sangat sedikit masyarakat yang menikmati," ucap Awang
Oleh karena itu, perlu perubahan kebijakan pemerintah agar daerah bisa mengelola Migas untuk kebutuhan rakyat khususnya pembangkit energi listrik dan keperluan rumah tangga.
"Kami menolak pipanisasi gas dari Kaltim ke Jawa. Bukan bermaksud menentang pemerintah tetapi bagaimana kekayaan SDA benar-benar dinikmati rakyat demi kesejahteraan dan kemajuan daerah untuk NKRI," tegas Awang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel