Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski APBD Turun, Bank Indonesia Nilai Kinerja Fiskal Kaltim Meningkat

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur Mawardi B.H Ritonga mengatakan, wilayah yang dijuluki Bumi Etam ini dapat mencapai kemandirian fiskal di tengah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim yang terbatas.
Kantor Gubernur Kalimantan Timur./setkab.co.id
Kantor Gubernur Kalimantan Timur./setkab.co.id
Bisnis.com, SAMARINDA - Kinerja fiskal Provinsi Kalimantan Timur disebut mengalami peningkatan di tengah efisiensi anggaran yang tengah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi.
 
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur Mawardi B.H Ritonga mengatakan, wilayah yang dijuluki Bumi Etam ini dapat mencapai kemandirian fiskal di tengah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim yang terbatas.
 
Kontraksi ekonomi Kaltim tercermin pada kemampuan fiskal yang lebih ketat dimana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada 2016 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
 
Untuk diketahui, anggaran pendapatan tahun 2016 turun -1,9%, dari Rp10,5 triliun pada 2015 menjadi Rp10,3 triliun di tahun 2016, sementara pagu belanja tahun 2016 juga mengalami penurunan sebesar -3,4%, dari semula Rp11,5 triliun pada 2015 menjadi Rp11,1 triliun di 2016.
 
"Realisasi pendapatan APBD Pemprov Kaltim pada kuartal I/2016 mencapai Rp2,34 triliun atau sekitar 22,7% dari total anggaran pendapatan APBD pada 2016 yang senilai Rp10,3 triliun," ujarnya, Senin (6/6/2016).
 
Secara nominal, capaian realisasi pendapatan Pemprov Kaltim kuartal I/2016 ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan realisasi pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,95 triliun.
 
"Begitu juga dengan persentase realisasi yang lebih tinggi dari periode sebelumnya dan menggambarkan kinerja fiskal yang semakin efektif dan optimal."
 
Dia menuturkan, secara umum realisasi pendapatan pada kuartal I/2016 mengalami peningkatan di sebagian besar komponen pendapatan. Peningkatan terbesar terjadi pada komponen Pendapatan Transfer yang naik Rp643,75 miliar (79,8%) dari periode yang sama tahun sebelumnya.
 
Kenaikan tersebut, terutama berasal dari transfer dana perimbangan dari pemerintah pusat yang dicairkan lebih tepat waktu dibandingkan pada periode sebelumnya sehingga memenuhi batas ideal realisasi pada kuartal I tahun ini atau lebih besar dari 25%.
 
Realisasi pendapatan transfer yang diterima mencapai 27,9%, lebih tinggi dibandingkan periode yang 
sama pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 15,0%.
 
"Untuk realisasi pendapatan asli daerah (PAD), mengalami penurunan kinerja yaitu sebesar -22,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya."
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper