Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Mata Akademisi, Kaltim Tengah Hadapi Dua Persoalan Sulit

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur diminta melakukan transformasi ekonomi di wilayahnya tidak sekedar wacana.
Kantor Gubernur Kalimantan Timur/kaltimprov.go.id
Kantor Gubernur Kalimantan Timur/kaltimprov.go.id
Bisnis.com, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur diminta melakukan transformasi ekonomi di wilayahnya tidak sekedar wacana.
 
Ketua Pusat Kajian Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah, Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Aji Sofyan Effendi mengatakan, Provinsi Kaltim tengah menghadapi dua persoalan yang sulit yakni perlambatan ekonomi dam penurunan drastis Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
 
"Kedua persoalan di sektor makro dan mikro ini harus segera dicari solusi jangka pendeknya," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (3/8/2016).
 
Menurut dia, Kaltim harus melepas sektor primadona yakni batubara, minyak dan gas yang menjadi penyebab melambatnya ekonomi.
 
Pemprov Kaltim memang telah menggaungkan adanya perubahan atau transformasi ekonomi dari migas dan batubara ke sektor agroindustri dan agrobisnis. Kendati demikian, wujud nyata proses transformasi ekonomi ini belum terlihat.
 
"Tapi, transformasi ini perlu ada blue print dan pendanaan yang cukup. Selain itu, perlu satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang menjadi pihak eksekutor dan penanggungjawab. Kalau tidak ada itu semua, transformasi ekonomi hanya sekedar wacana."
 
Aji meyakini dengan adanya transformasi ekonomi ke industrialisasi, Kaltim tidak akan mengalami perlambatan ekonomi lagi.
 
Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kaltim Bidang Investasi Alexander Sumarno mengatakan, transformasi ekonomi yang digaungkan Pemprov Kaltim beberapa tahun lalu, belum terlihat hasilnya.
 
"Pemprov mematok transformasi ekonomi dari mengandalkan sektor sumber daya alam menjadi industri hilir targetnya akan terlaksana 2030 mendatang."
 
Transformasi ekonomi yang digaungkan Pemprov Kaltim dinilai terlambat. Pasalnya, transformasi mulai digaungkan saat sumber daya alam di Wilayah Bumi Etam akan habis.
 
Sejumlah kawasan industri yang ada di Kaltim seperti Kawasan (KIPI) Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy masih dalam tahap pembangunan infrastruktur.
 
Kawasan Industri Kariangau Balikpapan pun masih mengalami permasalahan listrik walaupun beberapa perusahaan sudah beroperasi di wilayah itu.
 
"Investor lebih memilih yang layak bagi mereka. Yang infrastrukturnya sudah lengkap dan kondisi semacam ini akan berjalan alami."
 
Investasi yang masuk ke Kaltim saat ini, menurutnya, berjalan alami bukan karena adanya transformasi ekonomi.
 
"Ya memang kondisinya berjalan alami. Contoh saja cluster industri berbasis gas dan kondensat di Bontang yang memang sudah ada sejak tahun 1970 lalu. Penambahan Pabrik Pupuk Kaltim V, ya itu memang berjalan alami, bukan karena pemerintah."
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper