Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Dua Juta ekor Sapi di 2018, Pengusaha Sawit Merasa Keberatan

Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Kalimantan Timur merasa keberatan membeli dan memelihara sapi dalam rangka program dua juta ekor sapi di 2018.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI
Bisnis.com, SAMARINDA - Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Kalimantan Timur merasa keberatan membeli dan memelihara sapi dalam rangka program dua juta ekor sapi di 2018.
 
Dewan Penasihat Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Provinsi Kaltim Azmal Ridwan mengatakan, keterlibatan Perusahaan Kelapa Sawit (PKS) terhadap program dua juta ekor sapi pada 2018 sangat memberatkan para PKS karena bukan fokus bisnis mereka.
 
"Core bisnis kami adalah kelapa sawit. Dari dulu hingga sekarang investasi kami pada sawit. Kalau kami diminta berkontribusi dalam hal penyediaan lahan, membantu menanam rumput, enggak apa-apa, boleh-boleh saja tapi jangan dibebani macam-macam," ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.
 
Pada dasarnya, GAPKI mendukung program pemerintah terkait integrasi sawit-sapi dimana hal itu selaras dengan program dua juta hektar kelapa sawit dan dua juta ekor sapi pada 2018.
 
Azmal tak mempermasalahkan Pemprov meminta PKS untuk menyediakan lahan sawit untuk sapi tersebut untuk mendukung program tersebut.
 
Namun untuk pengadaan sapi dan pemeliharaan sapi, pihaknya menolak. Sebab, para pelaku usaha di sektor tanaman sawit ini tidak mengerti lebih dalam bagaimana cara beternak sapi.
 
“Kontribusi dan tanggung jawab itu beda. Kami sudah dibebani pajak, pungutan, dan perizinan yang panjang. Lalu kami diminta menyediakan sapi, mengurus sapi? Tugas peternakan apa? Kami tidak tahu tentang sapi kalau sapi sakit memang kami ngerti. Ini harus duduk bersama dengan instansi terkait,” tutur Azmal.
 
Namun kalangan pelaku usaha lain di Kaltim meminta dilibatkan dalam program dua juta ekor sapi pada 2018.
 
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Keanggotaan, Pemberdayaan Daerah, dan Tata Kelola Perusahaan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kaltim Syaiful Anwar menuturkan, para pelaku usaha tidak dilibatkan dalam program integrasi sawit-sapi maupun program target dua juta ekor sapi pada 2018.
 
Menurutnya, Pemprov semestinya menggandeng dunia usaha dalam program dua juta ekor sapi ini.
 
“Kami tidak diajak berkolabrasi bersama dalam program ini. Kami tidak tahu saat ini ada berapa sapi yang ada. Kami siap membantu. Selama ini dinas peternakan langsung ke memberikan sapi ke masyarakat.
 
Padahal di Kadin pusat ada importir sapi terbesar dari Australia dan mereka siap untuk membantu Kaltim,” ucapnya.
 
Hingga akhir tahun lalu, populasi sapi yang ada di Kaltim sebanyak 110.097 ekor. Diperkirakan pada Desember 2016, sapi yang ada di Kaltim dapat mencapai 127.887 ekor.
 
Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya mengatakan, penambahan 17.790 ekor sapi hingga akhir tahun ini berasal dari rencana penambahan dari 3.500 impor sapi asal Australia.
 
Kemudian sebanyak 1.550 sapi lokal dari Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat dan adanya kelahiran sebesar 20% dari jumlah populasi sapi yang ada saat ini.
 
Dari dua juta ekor sapi di 2018 tersebut, kontribusi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi sebanya 50.000 ekor, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebanyak 25.000 ekor, APBD kabupaten dan kota sebanyak 150.000 ekor.
 
Selain kontribusi dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat, sebanyak 250.000 ekor sapi berasal dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk sebanyak 150.000 ekor, perusahaan tambang 250.000 ekor dan kontribusi PKS sebanyak 1,15 juta ekor sapi.
 
“Ini skenario pembiayaan. Jadi jika ada investor yang berminat untuk program dua juta ekor sapi ini bisa ke Bank Kaltim dan BRI, karena mereka telah menyediakan sapinya,” ujar Dadang.
 
Dia menilai kurangnya kontribusi pengusaha di Kaltim dalam rangka mendukung tercapainya target ini terutama pelaku usaha di komoditi kelapa sawit. Padahal kontribusi pengusaha kelapa sawit untuk tercapainya program dua juta ekor sapi di 2018 sangatlah besar.
 
Dadang berharap para pelaku usaha terutama perusahaan kelapa sawit untuk ambil bagian dalam program dua juta ekor sapi di 2018 ini.
 
“Kami berharap perusahaan kelapa sawit (PKS) dan investor bisa mengadakan ternak sapi yang nantinya dapat dipelihara petani plasma. Mereka sekarang setengah hati. Kami berharap para PKS ini dapat mengadakan sapi dan terwujud integrasi sawit-sapi,” tuturnya.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper