Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Pipa PDAM Tirta Khatulistiwa, Wali Kota Pontianak Ungkap Kondisi Air Bersih Daerahnya

Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengatakan, kebutuhan pipa tersier saat ini dinantikan oleh masyarakat yang belum menjadi pelanggan PDAM Tirta Khatulistiwa dan pihaknya menargetkan sebelum 2019 sudah terpasang 100% semua pipa tersier.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, PONTIANAK — Pemerintah Kota Pontianak menargetkan pemasangan pipa tersier untuk seluruh pelanggan yang masih tersisa 30% pipa lagi dengan kucuran dana dari pemerintah pusat, daerah dan PDAM senilai Rp50 miliar.

Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengatakan, kebutuhan pipa tersier saat ini dinantikan oleh masyarakat yang belum menjadi pelanggan PDAM Tirta Khatulistiwa dan pihaknya menargetkan sebelum 2019 sudah terpasang 100% semua pipa tersier.

“Kalau pipa tersier belum dibangun, sulit [mengandalkan] mesin pendorong air yang beratnya mencapai 3,5 kilogram untuk mengambil air dari jalan karet ke Imbon [PDAM Tirta Khatulistiwa] yang jaraknya 6 kilometer,” kata Sutarmidji kepada Bisnis di sela pelantikan Dirut PDAM Tirta Khatulistiwa baru, Senin (3/10/2016).

Dalam kesempatan itu juga Sutarmidji meminta kepada Direktur Utama PDAM Tirta Khatulistiwa Pontianak Ladjito untuk memfokuskan terlebih dahulu pemasangan pipa tersier sebelum realisasi pembangunan dua boster utama di Pontianak Utara dan Timur.

Dia merincikan, wilayah yang belum teraliri air bersih 100% seperti di Pontianak Utara baru teraliri 42% air bersih karena belum terpasang 1 boster dari Sungai Kapuas dan wilayah Pontianak Timur setelah terpasang 1 boster pipa baru teraliri 80% air bersih.

Selain itu, Sutarmidji menekankan juga kinerja PDAM supaya mampu meminimalisir tingkat kebocoran air hingga menyentuh angka ideal sebesar 20% pada 2017 supaya PDAM mampu menghemat biaya operasional setiap tahunnya dan mengalihkan pada pembangunan pipa.

“Sekarang kan baru 23%, kalau bisa menekan mencapai 20% minimal setiap tahun hemat 1% itu hemat Rp1,3 miliar. Bocor bukan dananya tapi pipa rusak ada pencurian air,” tuturnya.  

 Ladjito mengatakan, untuk menekan kebocoran air, pihaknya komitmen rutin melakukan pergantian meteran, dan pemutusan sambungan secara ilegal.

“Dalam sebulan kami memutus rata-rata 50 pelanggan per bulan kemudian kalau ada kebocoran fisik harus cepat ditangani. Sementara untuk penambahan pipa tersier, kami akan koordinasi dengan Dinas Cipta Karya Pontianak untuk penambahan jaringan pipa,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper