Bisnis.com, PONTIANAK – Kota Pontianak mengalami deflasi pada September 2016 ini sebesar 1,06% dibandingkan dengan bulan lalu yang mengalami inflasi mencapai 0,41%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar Pitono mengatakan, deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks 2 kelompok pengeluaran dan kenaikan 4 kelompok pengeluaran.
“Penurunan terjadi pada kelompok bahan makanan mencapai 2,43%, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,91%,” kata Pitono, Senin (3/10/2016).
Sedangkan kenaikan pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,72%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,24%.
Selanjutnya, kelompok sandang sebesar 0,53%, kelompok kesehatan sebesar 0,19%. Untuk kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan.
“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga tertinggi seperti mobil, jeruk, minyak goreng, ikan ambu-ambu, tarif pulsa ponsel, rokok kretek filter, tukang bukan mandor, rokok kretek, daun singkong dan buncis.”
Adapun komoditas yang mengalami penurunan harga terendah secara berurutan adalah angkutan udara, kangkung, sawi hijau, bayam, daging ayam ras, kembung, cabai rawit, telur ayam ras, udang basah dan mie kering instan.
Harga Mobil, Jeruk, Minyak Goreng Naik Paling Tinggi di Pontianak
Kota Pontianak mengalami deflasi pada September 2016 ini sebesar 1,06% dibandingkan dengan bulan lalu yang mengalami inflasi mencapai 0,41%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yanuarius Viodeogo
Editor : Yoseph Pencawan
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu