Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

60% Penduduk Punya 4 Nomor Aktif, Bank Indonesia Dorong Transaksi via Handphone

Deputi Direktur Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Susiati Dewi mengatakan, pertumbuhan transaksi nontunai dalam dua tahun terakhir menunjukkan grafik yang menggembirakan yang mana pada tahun sebelumnya mencapai 48% pengguna.
Kampanye transaksi nontunai Bank Indonesia./JIBI
Kampanye transaksi nontunai Bank Indonesia./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia meyakini 59% transaksi ritel akan memanfaatkan teknologi pembayaran nontunai hingga akhir 2016.

Deputi Direktur Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Susiati Dewi mengatakan, pertumbuhan transaksi nontunai dalam dua tahun terakhir menunjukkan grafik yang menggembirakan yang mana pada tahun sebelumnya mencapai 48% pengguna.

"Pengguna kartu ATM debet sebanyak 126 juta pengguna, kartu kredit 17 juta, transaksi dengan mesin EDC 1 juta pengguna dan uang elektronik sebanyak 39 juta pengguna," kata Susiati di sela Temu Wartawan Daerah Bank Indonesia, Senin (10/10/2016).

Dari data Bank Indonesia per Juli 2016 transaksi ATM debet non tunai mencapai 1,2 juta per hari dan Rp8,1 triliun per hari, transaksi dengan kartu kredit sebanyak 857.000 transaksi per hari dengan Rp797 miliar per hari.

Adapun pengguna transaksi dengan uang elektronik sebanyak 1,6 juta transaksi per hari dengan Rp18,1 miliar per hari berdasarkan data per Juni 2016.

Sementara, menurutnya, pengguna layanan keuangan digital (LKD) tersebar di 485 kabupaten/kota dengan total 106.404 agen dan 1.23 juta rekening.

"Potensi lainnya, masyarakat Indonesia memiliki 4 nomor aktif sebanyak 330 juta pengguna atau 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Kami akan mendorong transaksi pembayaran dengan handphone," ungkapnya.

Karena itu dia berharap dukungan dari pemerintah Indonesia dalam mendukung gerakan nontunai dengan menyebar pemerataan akses infrastruktur listrik dan jaringan komunikasi ke seluruh daerah di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper