Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hindari Polemik, Bosowa Diminta Cari Lahan Pabrik Lain

Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Provinsi Kaltim Diddy Rusdiansyah mengatakan, saat ini rencana pembangunan pabrik semen Bosowa belum diberikan izin.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan melakukan kajian terlebih dahulu terkait rencana PT Semen Bosowa Berau yang akan membangun pabriknya di Desa Teluk Teluk Sulaiman, Kecamatan Biduk-Biduk Kabupaten Berau.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Provinsi Kaltim Diddy Rusdiansyah mengatakan, saat ini rencana pembangunan pabrik semen Bosowa belum diberikan izin.

"Bosowa ini masih pajang. Memang untuk lokasi sudah ada yang mereka inginkan tetapi kami mengkaji terlebih dahulu. Secara prinsip kami dukung, kami minta mereka mencari tempat yang tidak berpolemik," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (26/10/2016).

Menurut dia, Pemprov Kaltim masih melakukan kajian apakah rencana pembangunan pabrik Bosowa ini berada di wilayah kawasan karst yang dilindungi atau bukan.

Apabila bukan merupakan wilayah karst yang dilindungi dan wilayahnya clear tak ada masalah, Bosowa akan diberikan izin untuk dapat membangun pabrik semennya. Nantinya, izin yang diajukan mesti mengikuti ketentuan berlaku.

"Ada beberapa rambu tata ruang yang harus diperhatikan. Ini memang perlu kajian mendalam. Kami telah bentuk tim percepatan proses pembangunan semen."

Dia menuturkan, saat ini sudah ada enam perusahaan yang mengantongi izin tambang gamping baik di wilayah kabupaten Kutai Timur (Kutim) dan kabupaten Berau serta masing-masing satu perusahaan di kabupaten Paser dan kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

"Untuk di Kutim,  PT Kobexindo dan PT Semen Borneo mesti keluar dari kawasan bentang karst yang dilindungi," ucapnya.

Pada prinsipnya, lanjut dia, Pemprov mempersilakan seluruh investasi masuk. Dengan catatan, memenuhi seluruh persyaratan dalam aturan. "Namanya investasi tidak harus mengganggu lingkungan. Tetap prioritas lingkungan, kami utamakan karstnya."

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menuturkan, nilai investasi rencana Semen Bosowa membangun pabriknya di Berau mencapai Rp5,1 triliun.

Menurutnya, besarnya investasi ini dinilai cukup prospektif karena kebutuhan semen di Kaltim masih sangat tinggi dan Kaltim masih kekurangan sekitar 1,7 juta ton pertahun.

"Kebutuhan semen kita selalu defisit1,7 juta ton pertahunnya. Kita belum bisa memenuhinya karena semen yang berasal dari sejumlah perusahaan semen seperti Bosowa, Gresik dan Semen Padang serta perusahaan semen lainnya masih belum mencukupi. Bahkan, untuk kebutuhan semen kita saja perlu impor dari luar negeri."

Apalagi, dengan adanya sejumlah kegiatan pekerjaan infrastruktur seperti jalan tol, jembatan, kereta api, pelabuhan dan kawasan industri juga sudah bisa dipastikan membutuhkan semen yang cukup besar.

"Karena itu, rencana pembangunan pabrik semen oleh PT Semen Bosowa Berau ini sangat perlu didukung. Pemprov Kaltim akan berupaya membantu percepatan perizinan yang memang menjadi tanggung Pemprov Kaltim."

Rencananya, Semen Bosowa akan memulai pembangunan konstruksinya pada semester II tahun 2017. Pembangunan pabrik semen tersebut  tersebut membutuhkan lahan sekitar 5.545 hektare dan diperkirakan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 250 orang. Rencananya mereka akan bisa memproduksi 2,5 juta ton per tahun.

Awang meyakini wilayah karst yang hendak dieksploitasi ini terlepas dari Pergub 67/2012 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Karst Sangkulirang-Mangkalihat.

"Ada yang dilindungi, ada juga yang dibudayakan. Yang dilindungi jelas tidak boleh. Sudah ditegaskan dalam RTRW Kaltim. Berdasarkan laporan yang saya terima tidak bermasalah wilayahnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper