Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkab Sambas akan Bina Gapoktan Terampil Kemas Hazton

Kadis Pertanian Sambas Musanif mengatakan, tahun depan akan memulai membina gabungan kelompok petani (Gapoktan) yang memproduksi padi Hazton supaya mampu memiliki keterampilan cara mengemas karung beras yang menarik bagi konsumen.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, SAMBAS - Pemerintah Daerah Sambas mulai menggarap secara serius karung kemasan beras Hazton setelah produktivitas padi dari daerah tersebut mulai menjadi unggulan produk pertanian Kalimantan Barat.

Kadis Pertanian Sambas Musanif mengatakan, tahun depan akan memulai membina gabungan kelompok petani (Gapoktan) yang memproduksi padi Hazton supaya mampu memiliki keterampilan cara mengemas karung beras yang menarik bagi konsumen.

"Ada sejumlah Gapoktan dari 18 kecamatan di Sambas yang sudah bagus pengemasan karung beras Hazton. Pengemasan sangat penting karena bisa membuat nilai jual menjadi lebih tinggi dan menguntungkan petani," kata Musanif kepada Bisnis, Kamis (3/11/2016).

Sekarang ini Sambas memiliki 5 produk beras lokal yang memiliki merk tetapi beras lokal itu belum termasuk beras Hazton.

Dia menyebutkan, sejak padi hazton diperkenalkan 3 tahun lalu, kini Sambas sudah mengembangkan 500 Hektare lahan untuk padi hazton dengan hasil sekali panen sebanyak 3.500 ton. Dalam teknik padi Hazton ini, petani bisa memanen 2 kali dalam setahun.

Menurutnya, Sambas masih memiliki potensi 100.010 ton padi dengan luas lahan sawah yang bisa digarap 68.800 Ha. Sambas mampu menghasilkan produksi padi giling sebanyak 290.000 ton atau sebanyak 114.000 ton beras dengan kebutuhan konsumsi masyarakat 90.000 ton per tahun.

Untuk sentra padi Hazton, Sambas mengandalkan Kecamatan Tebas, Kecamatan Semparuk dan Kecamatan Selakau.

"Walau produksi padi panen sekali setahun sudah surplus, kami akan terus mendorong petani memproduksi padi Hazton untuk mendukung ketahanan pangan. Kami target setiap 1 Ha lahan sawah bisa menghasilkan 7 ton beras hazton," ucapnya.

Di sisi lain, dia tidak menampik ada keluhan dari petani yang tidak bisa menjual beras ke Badan Urusan Logistik (Bulog) karena instansi tersebut membeli beras dari petani dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

"Kalau harga jual ada selisih harga 300 per kg antara yang dijual secara bebas petani dengan harga jual Bulog. Jadi gabah padi hazton juga salah satu upaya meningkatkan harga dan menguntungkan petani Sambas," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper