Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Era Kejayaan Emas Hijau, Emas Kuning dan Emas Cair Sudah Habis, Kaltim Tidak Dapat Apa-Apa

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan, Kaltim tidak boleh kehilangan momen dan potensi yang dimiliki harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemajuan daerah demi kesejahteraan rakyat.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, SAMARINDA – Provinsi Kalimantan Timur memiliki berbagai keunggulan kewilayahan yang didukung potensi sumber daya alam dan lahan yang besar.

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan, Kaltim tidak boleh kehilangan momen dan potensi yang dimiliki harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemajuan daerah demi kesejahteraan rakyat.

Bumi Benua Etam sejak dulu telah diberikan anugerah kekayaan berupa sumber daya alam yang berlimpah, namun terus berkurang bahkan ada yang sudah habis.

"Misalnya, masa booming (kejayaan) emas hijau (era kayu/hutan) yang dieksploitasi sejak tahun 1970an yang akhirnya habis dan tidak memberikan apa-apa untuk Kaltim," ungkapnya, Sabtu (19/11/2016).

Demikian pula era emas kuning (pertambangan emas) hanya meninggalkan lubang besar dan kegiatan itu tidak ada nilai positifnya bagi daerah dan rakyat.

Berikutnya, era emas cair (minyak dan gas bumi) dan emas hitam (batubara) yang saat ini sudah memasuki masa-masa deadline juga hampir-hampir tidak berimbas bagi masyarakat.

“Itulah era atau momen yang telah dialami Kaltim namun tidak menghasilkan apa-apa bagi daerah dan rakyat. Sebaliknya hanya meninggalkan derita dan masalah,” ucapnya.

Karena itu, Awang berharap pola pembangunan daerah dengan mengandalkan transformasi ekonomi baru terbarukan yang mampu dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan taraf hidup rakyat Kaltim dan kemajuan daerah.

“Pengembangan kegiatan pertanian dalam arti luas sebagai gerakan transformasi ekonomi dengan mengoptimalkan potensi lahan dan komoditi unggulan serta diolah melalui hilirisasi (industri) menjadi momen strategis dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper