Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Penambahan Pelanggan PDAM Samarinda Tak Tercapai di 2016

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda Tirta Mahakam mengakui target penambahan pelanggan di tahun 2016 tak tercapai. Hanya 6000 pelanggan yang bertambah dari target awal ditetapkan sebanyak 7500 pelanggan.
Instalasi PDAM/Bisnis.com
Instalasi PDAM/Bisnis.com
Samarinda - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda Tirta Mahakam mengakui target penambahan pelanggan di tahun 2016 tak tercapai. Hanya 6000 pelanggan yang bertambah dari target awal ditetapkan sebanyak 7500 pelanggan. 
 
"Target ini tak tercapai, karena PDAM mengutamakan layanan warga di daerah pinggir kota yang memerlukan investasi besar. Tapi, layanan pinggiran kota ini harus kita lakukan," ujar Direktur PDAM Samarinda Tirta Mahakam, Alimudin, Selasa (31/1/2017). 
 
Dikatakan Alimudin, masalah tidak terkosenterasinya pemukiman warga di daerah pinggiran kota ini sudah disampaikan ke pemerintah pusat untuk dicarikan jalan keluarnya. Karena, persoalan ini tak hanya terjadi di Samarinda tapi terjadi juga di pulau Jawa. 
 
"Kemungkinan ada pelayanan ibukota Kecamatan dengan membuat mini plan untuk layanan air minum di pinggiran kota. Dan kita juga sudah sampaikan ke pemerintah pusat butuh investasi Rp 4 triliun untuk mengejar target 100% pelanggan di Samarinda pada tahun 2019," jelas Alimuddin. 
 
Sementara itu, pada tahun 2017, PDAM Samarinda optimis untuk bisa menambah lagi 7500 pelanggan. Dengan kesesuaian tarif air yang baru, PDAM juga ditargetkan mampu meraup keuntungan Rp 2 milyar di tahun ini. 
 
"Audit internal keuangan kita, ada keuntungan sedikit Rp 3,5 milyar di tahun 2016 karena ada kenaikan tarif air yang baru. Ini yang sangat membantu keuangan kita," jelas Alimudin.
 
PDAM Samarinda juga menargetkan tahun ini mengoperasikan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Sungai Kapih dan IPA Kahol. Selain itu, PDAM memprioritaskan program survei langsung di lapangan untuk daerah yang terkonsentrasi pemukiman bisa teraliri air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Yamin
Editor : Nur El Fathi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper