Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan meningkatkan intensitas sosialisasi keaslian rupiah kepada masyarakat luas untuk mengantisipasi peredaran uang palsu.
Bank sentral bahkan merambah sosialisasi keaslian uang kertas melalui mobil kas keliling yang rutin menyebar ke pasar-pasar tradisional di Balikpapan.
Kepala Kpwk BI Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani mengatakan peningkatan intensitas sosialisasi ini penting dilakukan, sebab meskipun fitur pengaman uang emisi baru bertambah, uang palsu tetap beredar.
Dia berpendapat masyarakat harus benar-benar memahami keaslian uang kertas dengan cara membedakan uang palsu dan uang asli.
"Temuan uang palsu sejak awal tahu sampai saat ini mencapai 500 lembar, dominan berupa uang pecahan Rp100.000,. Lumayan banyak, jadi sosialisasi tetap harus ada dan ditingkatkan," ujarnya pada Rabu (18/10/2017).
Dia mengatakan petugas bank sentral di lapangan akan terus menginformasikan tata cara termudah pendeteksian uang asli, yakni dengan melihat, meraba, dan menerawang lembaran uang kertas.
Suharman juga mengimbau agar masyarakat yang menemukan uang palsu untuk segera melaporkan ke bank sentral, agar temuan tersebut dapat ditindaklanjuti langsung.
"Uang palsu yang ditemukan itu akan dimusnahkan. Jadi kalau menemukan uang palsu, langsung laporkan saja agar uang itu tidak beredar," ujar Suharman.
