Bisnis.com, PONTIANAK – Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan Provinsi Kalimantan Barat pada Oktober 2017 mengalami kenaikan 0,26% dibandingkan dengan bulan sebelumnya dari 97,22 poin menjadi 97,47 poin.
NTP adalah salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani dan menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar Pitono mengatakan, kenaikan tersebut disebabkan karena indeks harga yang diterima petani naik 0,02% dan indeks harga yang dibayar petani turun 0,24%.
“Penurunan NTP terendah selama periode Januari-Oktober 2017 di Kalbar terjadi pada Juni 2017 yakni sebesar 94,71 poin karena penurunan harga jual bahan makanan, hasil tanaman hortikultura dan hasil tanaman perkebunan rakyat,” kata Pitono, Rabu (1/11/2017).
Adapun , NTP per subsektor bulan ini mencakup NTP tanaman padi dan palawija naik 0,80% dari bulan sebelumnya sebesar 93,62 poin.
NTP horikultura naik 0,21% pada Oktober ini yakni sebesar 100,21 poin, NTP tanaman perkebunan rakyat tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 100,96 poin.
Baca Juga
Selanjutnya NTP peternakan turun sebesar 0,21% menjadi 93,58 poin, NTP perikanan naik 0,07% menjadi 102,74 poin.