Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pertamina memprediksi adanya lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2018 di Kaltim. Langkah antisipasi dimulai dengan meningkatkan stok di SPBU, agen dan pangkalan elpiji, depot pengisian bahan bakar pesawat udara (DPPU). Juga di tingkat Terminal BBM, depot LPG dan Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE).
"Peningkatan sudah dimulai sejak 1 hingga 17 Desember," kata General Manager (GM) Marketing Operation Region (MOR) VI Made Adi Putra dalam keterangan resmi, Senin (18/12). Dia menjelaskan, penebalan stok menyusul konsumsi pertalite dan pertamax yang diproyeksi naik 7 persen dari rata-rata konsumsi sebesar 1.700 kilo liter (KL) per hari.
Pasokan LPG 3 kg subsidi ikut ditambah. Sebesar 10 persen dari rata-rata konsumsi sekitar 93 ribu tabung per hari. Untuk non subsidi diantisipasi peningkatan hingga 20 persen dari kebutuhan normal. Pun begitu untuk avtur, konsumsi diyakini meningkat 4 persen dari rata-rata normal 340 KL per hari.
Berbanding terbalik, penggunaan solar dipastikan turun dengan perkiraan sebesar 4 persen dari rata-rata konsumsi 500 KL per hari. Penurunan, kata dia, disebabkan pembatasan operasional angkutan barang pada H-3 hingga H+3 dan penurunan kegiatan angkutan industri.
Tak hanya itu, penambahan mobil tangki juga ditempuh. Penunjukan agen dan pangkalan siaga elpiji apabila diperlukan hingga optimalisasi SPBU sebagai salah satu tempat penjualan elpiji ke masyarakat.
Sebagai pengamanan, perseroan membentuk satuan tugas (satgas) periode pengawasan 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2018. Sementara untuk kelancaran tim satgas, Pertamina juga berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.