Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Kenaikan Harga Bensin Non Subsidi, Inflasi Kaltim Sentuh 0,3%

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2018 mencapai 0,3% secara month-to-month (mtm), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 0,05% secara mtm.
Pengendara mengisi bahan bakar di SPBU, di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengendara mengisi bahan bakar di SPBU, di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, SAMARINDA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2018 mencapai 0,3% secara month-to-month (mtm), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 0,05% secara mtm.

"Berdasarkan komponennya, peningkatan inflasi IHK tersebut didorong oleh kenaikan seluruh komponen inflasi," kata Kepala Kantor BI Kaltim Muhamad Nur, Rabu (2/5/2018).

Namun, inflasi IHK pada April 2018 tetap terkendali atau masih berada dalam sasaran di tengah meningkatnya volatile food dan ekspektasi yang terjaga. Dia menyebutkan inflasi IHK tercatat 0,9% secara year-to-date (ytd) dan 2,76% secara year-on-year (yoy).

Meski mengalami peningkatan dibandingkan Maret 2018 yang sebesar 2,58% secara yoy, tapi masih berada dalam sasaran inflasi 3,5% plus minus 1%.

"Pencapaian inflasi secara tahunan Kaltim tercatat masih di bawah inflasi nasional sebesar 3,41% yoy. Namun, secara bulanan inflasi Kaltim masih lebih tinggi dibanding inflasi nasional yang mencapai 0,1% mtm," jelas Nur.

Inflasi terkendali meskipun volatile food mengalami kenaikan, yang bersumber dari bawang merah dan daging ayam ras.

"Inflasi volatile food pada April 2018 mencapai 0,95% mtm, di mana bulan sebelumnya mengalami deflasi 0,11% mtm. Namun, inflasi volatile food dapat ditahan dengan menurunnya harga komoditas ikan layang dan beras," tambahnya.

Selanjutnya, peningkatan inflasi kelompok administered prices bersumber dari bensin. Inflasi administered prices pada April 2018 mencapai 0,27% mtm atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,13% mtm.

"Inflasi administered prices terutama bersumber dari dampak lanjutan penyesuaian harga bensin non subsidi pada akhir Maret 2018. Secara tahunan, kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 3,89%," tutur Nur.

Sementara itu, inflasi inti tercatat 0,09% mtm atau sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lalu yang mencapai 0,07% mtm.

Inflasi IHK Samarinda dan Balikpapan sama-sama tercatat sebesar 0,3% mtm. Namun, secara tahunan inflasi kota Samarinda masing lebih tinggi dibanding Balikpapan, di mana masing-masing mencapai 2,86% yoy dan 2,62% yoy.

Inflasi Samarinda disebabkan inflasi pada kelompok volatile food sebesar 1,28% mtm dan deflasi 0,02% mtm. Sementara itu, inflasi Balikpapan disebabkan inflasi volatile food sebesar 0,55% mtm dan inflasi inti sebesar 0,25% mtm.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Yamin
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper