Bisnis.com, BANJARMASIN- Direktur Utama Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Kalsel Rizqillah Suhaili menargetkan mampu memaksimalkan program kredit yang bersumber dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir - Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB - KUMKM) pada Tahun 2019 mendatang.
Menurut Rizqi, sebenarnya program LPDB -KUMKM sudah dikerjasamakan dengan Jamkrida Kalsel pada tahun 2018 ini. Namun karena Tool terkait standar sistem pengajuannya belum dibuat, maka pihaknya kesulitan dalam penerapannya.
"Ini kita mulai garap sebenarnya program LPDB - KUMKM, namun dengan menggunakan Tool yang seadanya. Direncanakan memang Toolnya selesai dibuat sebelum akhir tahun 2018, kalau hal tersebut bisa dicapai kita akan garap program ini dengan serius pada Tahun 2019 mendatang," tegasnya, Kamis (25/10/2018).
Bagi Rizqi, kehadiran program LPDB - KUMKM sangatlah membantu pihaknya dalam mendorong permodalan untuk pengembangan usaha bagi UMKM maupun Koperasi di Banua yang menjadi binaan Jamkrida Kalsel.
Bahkan diklaimnya, program LPDB - KUMKM jauh lebih bisa memberikan bunga rendah bagi UMKM maupun Koperasi. Karena program ini hanya membebankan bunga sebesar 4 - 7 persen dengan jangka waktu maksimal sekitar 3 Tahun pinjaman.
"Agar bisa maksimal penyerapannya nantinya, kami juga berencana menggarap pasar diluar dari UMKM atau pun Koperasi yang pernah Jamkrida Kalsel berikan jaminan kredit," tambahnya.
Baca Juga
Diklaim Rizqi, mulai sejak berdirinya PT Jamkrida Kalsel hingga sekarang ada sekitar 3.700 UMKM yang pihaknya berikan jaminan kredit dengan penyerapan tenaga kerja yang mencapai sekitar 21.000 orang.
Adapun jumlah kredit yang bisa mereka jamin sendiri hingga sekarang sudah mencapai Rp1,27 Triliun dengan modal yang dimiliki dari Pemprov Kalsel yang jumlahnya sudah tembus diangka Rp70 Miliar.
"Kehadiran program LPDB - KUMKM ini tentunya bisa menambah manfaat Jamkrida Kalsel bagi UMKM maupun Koperasi. Karena kita kini bukan hanya bisa memberikan jaminan, namun juga mampu menyalurkan kredit," pungkasnya.