Bisnis.com, BALIKPAPAN – Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Selatan masih akan melakukan pembahasan serius dengan semua pemegang saham terkait wacana go public dengan melantai di bursa pada 2020.
Sekretaris Perusahaan BPD Bank Kalsel, Septian Reiswandy menyatakan rencana intial public offering (IPO) pada 2020 masih belum ada info lanjutan.
Pasalnya, perusahaan masih akan melakukan koordinasi dengan semua pemegang saham untuk merealisasikan wacana tersebut.
“Pasti dong ada sosialisasi dulu,” kata Septian kepada Bisnis, Senin (18/2/2019).
Septian menyebut, pernyataan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan, saat menyambangi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/2/2019) lalu untuk ikut membuka perdagangan saham bisa dianggap sebagai sebuah harapan untuk BPD Bank Kalsel.
“Boleh saja beliau berharap begitu kan? Jadi kita lihat dulu saja ya, nanti akan kelihatan apa saja yang dilakukan Bank Kalsel ke depan,” sambungnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur BEI Inarno Djajadi juga mengaku belum bisa menyampaikan perihal target dana yang akan dihimpun oleh BPD Bank Kalsel.
Idealnya, target dana hanya bisa diungkapkan setelah ada hasil kajian dan kesepakatan dengan para pemegang saham.
Meskipun begitu, BEI mengaku akan terus mendorong perusahaan swasta dan perusahaan daaerah khususnya di Kalimantan Selatan untuk mencari sumber pendanaan di pasar modal.
Hal ini mengingat Provinsi Kalsesl memiliki sumber daya yang besar seperti; tambang, perikanan, perkebunan, dan pertanian.
Asal tahu saja, Wakil Gubernur Kalsel Rudy Resnawan menyatakan di BEI perusahaan milik Pemprov Kalsel itu sudah cukup kuat secara modal, sehingga tidak memerlukana suntikan modal tambahan.