Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembatik Kamboja Pontianak Diminta Jaga Kualitas

Pemkot Pontianak mendorong perajin batik Kampung Kamboja kian menjaga kualitas produk batiknya agar penciptaan lapangan ekonomi kreatif dari produk itu terus tumbuh dan akhirnya menjadi andalan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
Ketua Dekranasda Pontianak Yanieta Arbiastuti Kamtono mengunjungi kampung perajin batik Kampung Kamboja/Humas Pemkot Pontianak
Ketua Dekranasda Pontianak Yanieta Arbiastuti Kamtono mengunjungi kampung perajin batik Kampung Kamboja/Humas Pemkot Pontianak

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemkot Pontianak mendorong perajin batik Kampung Kamboja kian menjaga kualitas produk batiknya agar penciptaan lapangan ekonomi kreatif dari produk itu terus tumbuh dan akhirnya menjadi andalan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. 

 

Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Pontianak Yanieta Arbiastuti Kamtono mengatakan, Pontianak memiliki potensi pengembangan ekonomi kreatif salah satunya dari batik Kamboja sehingga pihaknya akan membantu memasarkan batik Kamboja asalkan kualitasnya terjamin. 

 

"Dekranasda siap menampung memasarkan produk-produk yang pastinya harus berkualitas. Sehingga kalau perajin tidak mengenal kata lelang dan semangat, bisa membantu kehidupan keluarga khususnya ibu-ibu yang ada di Kampung Kamboja," kata Yanieta dari siaran pers Pemkot Pontianak, Jumat (8/3/2019). 

 

Hal itu disampaikan Yanieta yang juga istri dari Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono ini, ketika mengunjungi Kelompok Perajin Batik Kampung Kamboja di gang Kamboja, Kelurahan Benua Melayu, Kecamatan Pontianak Selatan. 

 

Menurutnya, yang mesti menjadi perhatian para pebatik adalah bahan baku yang digunakan untuk membatik dan kain batiknya karena dari kualitas bahan mempengaruhi hasil akhir batik. 

 

Bahkan, Yanieta mendorong agar kawasan Kampung Kamboja dipercantik supaya menarik wisatawan untuk berkunjung. "Seperti jalan H. Lane di Singapura, lorong-lorong kecil dihiasi dinding mural dan menjadi viral di media sosial. Saya meyakini, Kampung Kamboja bisa dibuat sedemikian rupa dan tak kalah bagusnya dengan Singpura," ujarnya. 

 

Ketua Rumah Batik Kampung Kamboja Utin Dina Anggraini mengatakan, saat ini ada 16 anggota yang telah memproduksi batik yang beranggotakan kaum perempuan.  

 

"Program di sini, terbagi dalam empat triwulan, yaitu belajar batik tulis, batik tulis dan cap, menjahit pakaian jadi dan memproduksi tas, dompet dan cinderamata lainnya," ujar Dina. 

 

Menurutnya, program ini dirancang bersama Forum Pemerhati Wisaata Alam (FPWA) Kalimantan barat dan forum itu menyediakan instruktur, peralatan, bahan dan perlengkapan membatik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper