Bisnis.com, BANJARMASIN- Setelah sukses menggelar kegiatan sembako murah di Kota Banjarmasin, kali ini Forum Wartawan Ekonomi (FWE) Kalsel kembali menggelar kegiatan serupa di Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar Provinsi Kalsel.
Kegiatan sembako murah sendiri tepatnya dilaksanakan di Gg Ratuwangi Kilometer 6,8 dengan membagikan 500 paket sembako murah pada masyarakat sekitar.
"Jadi kalau ditotal dengan kegiatan pertama jumlahnya mencapai 1.000 paket. Ada pun isinya sendiri yakni 2 Kilogram Gula Pasir dan 1 Liter Minyak Goreng dengan harga jual hanya Rp25.000 perpaket," ucap Ketua FWE Kalsel M Firdaus disela kegiatan, Kamis (23/05/2019).
Selain kegiatan sembako murah, dalam kegiatan kali ini juga dibagikan ratusan paket sembako gratis kepada masyarakat yang kurang mampu disekitarakan Jalan A Yani. Ada pun paket sembako gratis yang dibagikan berisi 1 Kilogram Gula Pasir, 1 Teh Kotak dan 1 Sachet Susu Manis.
"Kami berharap sembako murah maupun sembako gratis yang diberikan kali ini dapat membantu masyarakat luas dalam mendapatkan sembako dengan harga terjangkau untuk persiapan menyambut momen lebaran," tambahnya.
Kedepan Firdaus berjanji FWE Kalsel akan rutin menggelar berbagai kegiatan lainnya yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Banua.
Dengan demikian keberadaan FWE Kalsel diharapkan tidak hanya menjadi organisasi perkumpulan wartawan ekonomi Kalsel semata, namun keberadaannya juga dapat memberikan solusi atas berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.
"Setelah ini kami kemungkinan akan menggelar kegiatan pelatihan managemen wirausaha bagi usaha kelontongan di Kota Banjarmasin. Tujuannya tidak lain adalah agar usaha mereka bisa menjadi profesional dan makin naik kelas kedepannya," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu warga penerima sembako gratis, Ansharuddin, mengaku berterimakasih atas bantuan sembako gratis yang diberikan oleh FWE Kalsel kepada dirinya.
Ia mendoakan agar organisasi ini semakin eksis lagi kedepannya agar dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Banua, khususnya dalam hal yang terkait dengan masalah ekonomi.
"Kalau perlu kedepan kegiatannya lebih banyak yang berhubungan dengan pengembangan keahlian. Jadi masyarakat menengah kebawah dilatih keahlian tertentu agar bisa lebih produktif untuk menambah pendapatan bagi keluarganya," pungkasnya.