Bisnis.com, BALIKPAPAN — PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan mengincar pendapatan bisnis di luar penumpang lantaran belum pulihnya kondisi penerbangan.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara SAMS Sepinggan, Farid Indra Nugraha, mengharapkan bisa menambah pendapatan dari hanggar dan fixway, yang selama ini belum optimal. Misalnya saja, AP I akan bekerja sama dengan Garuda Maintenance Facility (GMF), sebagai pihak yang merancang pemeliharaan pesawat di hanggar Sepinggan.
“Selama ini ada kegiatan bisnis yang tidak pernah tergarap. Padahal bisa memberikan peluang kami mencari alternatif (pendapatan) lain. Kami akan mencoba mengembangkan hanggar helikopter dan hanggar fixway yang belum pernah tergarap. Kami akan paksakan supaya keterisiannya lebih banyak,” ujarnya Jumat (23/8/2019).
Farid melanjutkan, pihaknya juga tengah merencanakan membangun terminal seaplane atau pesawat terbang apung. Kondisi ini juga berkaitan untuk menunjang kepariwisataan di Kalimantan Timur.
Untuk Kaltim, lanjut dia bisa memanfaatkan penerbangan ke Maratua melalui ATR Garuda. Melalui mekanisme tersebut, pesawat bisa memilih take-off dan landing dari terminal laut, kemudian membuang jangkarnya di resort.
“Kami bertemu dengan sejumlah investor untuk mengembangkan potensi tersebut. Dari segi posisi Bandara SAMS sudah tepat karena letaknya berada di tepi laut. Kami akan tawarkan strategi ini kepada investor dan pemerintah provinsi dengan pola kerja sama,”imbuhnya.
Terkait dengan realisasinya, dia mengungkapkan mungkin masih akan lama, tetapi strategi ini bisa mendongkrak pendapatan dan diferensiasi dengan bandara di Samarinda dan Tarakan.
Apalagi dengan isu pemindahan ibukota di Kalimantan yang membawa dampak positif.
Saat ini, kata dia, ada rencana dari tiga maskapai yang beroperasi pada September mendatang. Mereka adalah Lion Air airbus terjadwal untuk umrah. Kemudian Royal Brunei, dan Air Asia akan membuka rute Kuala Lumpur – Balikpapan.
Adapun selain merencanakan pendapatan dari hanggar dan seaplane, potensi lain yang akan dikembangkan adalah pariwisata. Dengan terobosan itu, AP I berharap dapat memenuhi target titik impas (Break Even Point-BEP) selam 10 tahun. Saat ini, pendapatan rata-rata perusahaan mencapai Rp 70 miliar, termasuk penyusutan rerata sebesar Rp 3 miliar dari total proyek.
PT Angkasa Pura I Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan mencatatkan anjloknya jumlah penumpang dari kinerja selama semester I/2019 sebesar 27,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan penumpang pesawat juga diikuti oleh jumlah penerbangan pesawat dan kargo, masing-masng sebesar 29,4% dan 27,5%. Adapun total penumpang di Balikpapan semester I/2019 sebanyak 2.614.289 dari periode yang sama tahun lalu sebesar 3.587.781 penumpang. Sementara itu dari sisi pergerakan pesawat turun menjadi 23.754 dari 33.629.