Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam Posisi Menunggu, Kemenaker Menanti Rencana Matang Pemindahan Ibu Kota

Dalam Posisi Menunggu, Kemenaker Menanti Rencana Matang Pemindahan Ibu Kota
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri (kanan) menyerahkan secara simbolis seribu sertifikat kelulusan kepada perwakilan siswa Balai Latihan Kerja (BLK) di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri (kanan) menyerahkan secara simbolis seribu sertifikat kelulusan kepada perwakilan siswa Balai Latihan Kerja (BLK) di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, BALIKPAPAN-- Kementerian Tenaga Kerja masih menantikan pematangan rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) guna mempersiapkan kebutuhan sumber daya manusia.

Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri mengatakan, secara prinsip mendukung penuh penyiapan dan pemberdayaan SDM di Kalimantan Timur.

"Akan tetapi karena detail desain dan skema dari Bappenas belum ada, kami dalam posisi menunggu,” katanya dalam diskusi di Balikpapan Sabtu (7/9/2019).

Hanif memastikan akan terlibat penyiapan SDM dalam rangka persiapan Kaltim sebagai ibu kota termasuk mendirikan tempat pelatihan atau sertifikasi di Kaltim.

“Tempat pelatihan dengan kapasitas yang lebih besar (bisa dilakukan), kita lihat kebutuhannya. sedangkan balai latihan kerja yang berbasis komunitas sudah ada,” lanjut dia.

Dalam mewujudkan fasilitas itu, apabila memungkinkan akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Kaltim.

Adapun, saat ini, ungkap Hanif terdapat 131 juta angkatan kerja di tanah air. Diantara jumlah tersebut, 58 persen diantaranya merupakan lulusan SD dan SMP. Kondisi itu menjadi salah satu kondisi yang harus cepat ditangani oleh pemerintah.

Angka itu masih menunjukkan gap yang besar, tetapi Hanif mengklaim angka itu lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Dia mengungkapkan bahwa selama 5 tahun belakangan posisinya bahkan di atas 60 persen,Dengan angkatan kerja yang didominasi lulusan SD dan SMP.

Rencananya, pemerintah akan meningkatkan pelatihan dan pendidikan vokasi. Setelah itu, apabila mereka memilih wirausaha, pemerintah juga bisa memberi dukungan pemodalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper