Tiga Bandara di Kalimantan Dikaji Jadi Hub Transportasi Ibu Kota Baru

Ketiga bandara itu masing-masing berlokasi di Balikpapan, Samarinda, dan Banjarmasin.
Pesawat berada di apron Bandara Sepinggan, Balikpapan, baru baru ini./JIBI-Paulus Tandi Bone
Pesawat berada di apron Bandara Sepinggan, Balikpapan, baru baru ini./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pemerintah pusat akan mengkaji tiga bandara terdekat dari lokasi ibu kota negara yang baru untuk menjadi hub (penghubung) aktivitas pemerintahan dan bisnis.

Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) Suprasetyo mengatakan ada tiga lokasi bandara terdekat dengan ibu kota baru yaitu Balikpapan, Samarinda, dan Banjarmasin. Dua di antaranya dibawah pengelolaan perseroan yakni SAMS Sepingggan Balikpapan dan Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin.

“Belum tentu Balikpapan yang jadi hub. Nanti dipilih dulu dari tiga bandara itu yang sudah siap dari sisi lahan dan strategis. Ada pembangunan terminal, kami bahas dengan Kementerian Perhubungan,”ungkapnya, Rabu (11/9/2019).

Sementara itu,  Ali Mochtar Ngabalin yang juga salah satu Komisaris Angkasa Pura (AP) I menilai akan ada tanda-tanda baik masa depan bisnis penerbangan, baik dari pertumbuhan penumpang maupun pergerakan pesawat, setelah pengumuman ibu kota. Dia juga mendukung pengembangan Bandara Sepinggan karena menjadi kandidat sebagai bandara penghubung di ibu kota negara.

AP I memang tengah mengajukan rencana pengembangan infrastruktur tambahan di Bandara SAMS Sepinggan kepada pemerintah pusat agar bisa menyesuaikan dengan standarisasi ibu kota.

General Manager AP I Sepinggan Balikpapan Farid Indra Nugraha mengatakan persiapan sudah dilakukan dari sisi masterplan dan ketersediaan lahan. Sejumlah rencana pengembangan infrastruktur tersebut adalah memperpanjang runway (landasan pacu) serta menambah kapasitas terminal.

Rencananya, runway akan diperpanjang dari saat ini 2.500 meter menjadi 3.000-3.250 meter. Adapun kapasitas terminal yang semula seluas 100.000 meter persegi untuk menampung 10 juta penumpang, secara bertahap--jika nantinya telah mencapai 20 juta penumpang--akan ditambah lagi hingga mencapai 30 juta penumpang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper