Bisnis.com, BANJARMASIN- PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan simulasi operasional terminal baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin menjelang dimulainya operasional terminal baru bandara tersebut pada 10 Desember 2019 mendatang.
Simulasi ini melibatkan ratusan karyawan yang berperan sebagai seluruh stakeholder operasional penerbangan, mulai dari penumpang, petugas parkir, petugas aviation security, petugas customer service, petugas groundhandling, dan instansi terkait seperti bea cukai dan imigrasi.
Simulasi dimulai dari perjalanan penumpang dari Kota Banjarmasin dan Banjar Baru menuju terminal baru (percobaan transportasi darat), pemeriksaan bagasi pertama dan terakhir, alur kedatangan dan keberangkatan penumpang, alur barang di terminal, dan alur kendaraan di area sisi darat (landside).
Sementara itu, simulasi pada operasional sisi udara (airside) meliputi proses docking dan undocking garbarata, pencatatan data pergerakan pesawat, pemeriksaan waktu block off to holding, pemeriksaan waktu block on to holding, make up baggage flow, dan breakdown baggage flow.
Dari sisi Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKPPK), hal yang disimulasikan adalah penggunaan hydrant, jalur evakuasi darurat di terminal dan bangunan penunjang, dan lokasi penting keadaan darurat.
“Kami harapkan doa dan dukungan masyarakat agar persiapan final ini dapat berjalan lancar sehingga ikon baru kebanggaan masyarakat Banjarmasin dan Kalimantan Selatan ini dapat segera dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, Sabtu (7/12/2019).
Pembangunan terminal baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin merupakan salah satu bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diamanatkan oleh pemerintah kepada Angkasa Pura I untuk mengatasi permasalahan lack of capacity yang terjadi.
Proyek ini terdiri dari pembangunan sisi darat yang meliputi pembangunan terminal baru dan gedung kargo serta pembangunan sisi udara yang meliputi perluasan apron.
Sebagai informasi, terminal baru Bandara Syamsudin Noor memiliki luas 77.569 meter persegi atau 8 kali lebih luas dibandingkan terminal lama yang hanya memiliki luas 9.043 meter persegi.
Terminal baru berkapasitas 7 juta penumpang per tahun, 5 kali lebih besar dibandingkan terminal lama.
Terminal baru juga ditunjang dengan 42 unit konter check-in, 3 conveyor belt, dan ruang tunggu seluas 5.185 meter persegi. Tersedia pula, lahan parkir seluas 34.360 meter persegi untuk kendaraan roda empat dan 2.420 meter persegi untuk kendaraan roda dua.
Dibangun pula terminal kargo baru berkapasitas 44.000 ton per tahun dari 22.297 ton per tahun yang ada saat ini.
Sedangkan apron bertambah menjadi 129.812 meter persegi dan mampu menampung 16 pesawat narrow body dari yang sebelumnya hanya 80.412 meter persegi dan hanya dapat menampung 8 pesawat narrow body.