Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pemerintah Balikpapan tengah membenahi diri dalam rangka menyambut ibu kota negara baru yang akan dipindah ke Kalimantan Timur. Kota Minyak ini bakal menjadi penyangga utama karena menjadi gerbang masuk baik itu keluar dan masuk barang maupun orang.
Pelaksana Tugas Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan, Muhammad Yusuf mengatakan bahwa pemerintah ingin masyarakat tidak menjadi penonton di momen yang sangat baik ini. Oleh karena itu, pelatihan sumber daya manusia (SDM) terus digenjot demi menciptakan daya saing.
"Program akselerasi industri kami di antaranya ada dua. Pertama menambah pertumbuhan wirausaha baru. Artinya wirausaha yang baru tumbuh di Balikpapan bisa berperan aktif sebagai penyangga ibu kota negara," kata Yusuf saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (14/2/2020).
Yusuf menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan tahun ini adalah peningkatan SDM. Ini dimulai dari sekolah kejuruan. Dengan begitu, mereka tidak lagi lulus dan berharap bekerja sebagai orang kantoran.
Kondisi yang ada saat ini adalah lulusan SMA, SMA, dan S1 sebanyak 75 persen berpikir menjadi pegawai. Hanya sebagian kecil yang ingin menciptakan lapangan pekerjaan. Padahal potensi wirausaha sangat besar. Apalagi dengan adanya ibu kota negara (IKN).
Program kedua tambah Yusuf adalah penguatan di sektor industri UMKM. Pemerintah ingin memberikan legalitas usaha dan produk yang lebih kuat. Contohnya DKUMKMP mengadakan pelatihan sertifikat halal, hak cipta, hingga cara kredit. Akan tetapi ini butuh dukungan instansi lain.
Baca Juga
Yusuf mengatakan, jika dinasnya yang bekerja sendirian tidak akan mungkin program terlaksana dengan baik dan cepat. Kolaborasi antarpemerintah atau swasta diperlukan.
Sebagai kota yang mengandalkan sumber daya alam (SDA) untuk meningkatkan perekonomian, Balikpapan tidak lagi ingin bergantung dari sektor ini. Pemerintah sedang mencoba beralih ke sekor jasa.
"Jadi ada 16 sub sektor ekonomi kreatif yang akan dilakukan di Balikpapan. Seperti pelatihan digital marketing dan pembuatan aplikasi untuk anak muda. Jadi tidak melulu mengandalkan SDA," jelas Yusuf.