Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pesisir Pantai Monpera hingga Benua Patra, Balikpapan, Kalimantan Timur, tercemari tumpahan minyak. Peristiwa diketahui berdasarkan laporan warga pada pukul 17.00 Wita, Minggu (8/3/2020).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan, Suryanto mengatakan bahwa tumpahan minyak sering terjadi. Jika sebelumnya diduga berasal dari laut, kini darat.
“Sehingga saya sudah tugaskan ke PPLH [Pelindung dan Pengelolaan Lingkungan Hidup] saya untuk koordinasi. Mungkin kerja sama dengan Polda untuk segera lakukan pencarian karena kita tidak mau berulang lagi,” katanya di Kantor Wali Kota Balikpapan, Senin (9/3/2020).
Suryanto menjelaskan bahwa tumpahan tersebut bukan minyak murni. Karena saat disundut api tidak terbakar. Saat ini pihaknya sedang mengecek di laboratorium.
“Kalau dulu tidak dicek laboratorium dan finger print, tapi saat ini akan dilakukan untuk pastikan. Saya khawatir ini terpola. Karena sudah biasa buang. Jadi tiap tahun dibuang,” jelasnya.
Karena berasal dari darat, Suryanto memastikan tumpahan bukan bersumber dari kapal milik perusahaan besar. Mereka tidak akan mau karena menyangkut regulasi.
Baca Juga
“Maka harapan kami jika yang lakukan ini masyarakat, tolong segera dihentikan. Tapi kasus ini akan kami cari,” ucapnya.
Sementara itu, PT Pertamina Persero telah menurunkan tim untuk melakukan pembersihan. Pertamina langsung mengirim tim Health, Safety, Security & Environment (HSSE) melakukan pemeriksaan ke lokasi pantai melawai untuk melihat kondisi di lapangan.
“Pada saat bersamaan, Pertamina RU V (Refinary Unit V) juga melakukan patroli dan pemantauan dengan menggunakan drone ke seluruh fasilitasnya, termasuk wilayah jettydan oil catcher,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (9/3/2020).
Roberth menjelaskan bahwa seluruh lokasi di lingkungan RU V dilaporkan dalam kondisi aman. Juga tidak ditemukan visual dan bau yang mengindikasikan telah terjadinya tumpahan minyak dari aktivitas kilang RU V.