Bisnis.com, BANJARMASIN – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Banjarmasin meminta masyarakat menaati aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diberlakukan di wilayah tersebut.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Banjarmasin Machli Riyadi menyampaikan perkembangan sepekan kasus penyebaran virus corona atau Covid-19, jumlah kasus meninggal lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah kesembuhan dalam sepekan.
Machli dalam konferensi video mengungkapkan bahwa pada 3 Mei hingga 10 Mei ini, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di kota ini terus naik, dan yang memilukan adalah kasus meninggal dunia naik melebihi yang sembuh.
Menurut dia, pada pekan lalu kasus positif Covid-19 yang meninggal dunia hanya delapan orang, kemudian dalam satu pekan berlalu menjadi 18 orang.
"Artinya dalam satu pekan ini sudah tambah sepuluh orang yang meninggal, sedangkan yang sembuh baru 15 orang totalnya hingga 10 Mei ini. Artinya, ini harus menjadi perhatian dengan sangat untuk kita semua, taati aturan PSBB, kita harap kasus positif Covid-19 hingga meninggal dunia ini bisa ditekan, bahkan setop sampai di sini," ujarnya, Minggu (10/5/2020).
Karenanya, ucap Machli Riyadi, pihaknya tidak pernah bosan-bosannya menyampaikan kemasyarakat untuk tetap tinggal di rumah, bila keluar gunakan masker dan sering cuci tangan pakai sabun.
"Yang paling terpenting itu terapkan jaga jarak bila berinteraksi sesama, hindari tempat ramai, tapi lebih baik itu tetap di rumah saja," paparnya.
Machli pun menekankan agar masyarakat tidak ada yang mudik keluar Banjarmasin, sehingga tidak ada yang membawa virus ini ke kampung halaman, demikian juga warga Banjarmasin yang di luar, jangan masuk.
"Karena seluruh kecamatan di kota kita sudah merah semua, artinya ada kasus terkait virus Covid-19 ini di mana-mana," pungkasnya.
Untuk update lainnya terkait dengan perkembangan penerapan PSBB di Kota Banjarmasin untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 ditetapkan pada 24 April hingga 7 Mei untuk tahap pertama, kemudian diperpanjang sejak 8 Mei hingga 21 Mei 2020.
Menurut Machli, sejak 4 Mei hingga 10 Mei di kota ini, kategori Orang Dengan Pemantauan (ODP) yang Minggu lalu sebanyak 512 orang, pada Minggu ini tinggal 413 orang.
"Ada penurunan di katagori ODP ini yang selesai kita lakukan pemantauan," tuturnya.
Kemudian, untuk katagori Orang Tanpa Gejala (OTG) pada Minggu lalu sebanyak 331 orang, Minggu ini meningkat signifikan menjadi 374 orang. "Nah, kasus yang terkonfirmasi positif pada Minggu lalu sebanyak 59 orang, Minggu ini naik menjadi 88 orang," tuturnya.