Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kondisi ekonomi nasional di kuartal II/2020 minus 5,32 persen dibandingkan tahun lalu. Kondisi serupa tidak jauh berbeda di Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Anggoro Dwitjahyono mengatakan bahwa pertumbuhan di Bumi Etam mengalami penurunan hingga minus 5,46 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
“Kondisi ini berlawanan dari periode yang sama pada tahun lalu yang tumbuh sebesar 5,06 persen,” katanya melalui konferensi virtual, Rabu (5/8/2020).
Baca Juga
Anggoro menjelaskan bahwa dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas yang tumbuh sebesar 9,09 persen. Sementara pengeluarannya, pertumbuhan tertinggi dari komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 0,79 persen.
Dilihat dari kuartal I atau quarter to quarter (qtq), laju pertumbuhan ekonomi Kaltim turun menjadi minus 6,53 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh sebesar 3,74 persen. Sementara pengeluarannya, pertumbuhan tertinggi terjadi pada konsumsi pemerintah sebesar 17,81 persen.
“Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II/2020 yang diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas harga berlaku mencapai Rp149,16 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp114,25 triliun,” jelas Anggoro.