Bisnis.com, BALIKPAPAN—Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengakui akses jalan darat menuju kawasan industri masih belum optimal, sehingga bisa menjadi salah satu penyebab bagi investor belum melirik kawasan yang ada.
Kepala Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam, Lisa Hasliana mengatakan bahwa akses yang kurang bagus ini membuat ongkos logistik melambung. Apabila terfasilitasi dengan baik, diyakini investasi berdatangan.
“Contohnya adalah Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta. Infrastrukturnya masih kurang. Oleh karena itu perlu ada perhatian dari pemerintah pusat untuk bantuan dananya,” katanya, Senin (10/8/2020).
Lisa menjelaskan bahwa saat ini Kaltim tidak bisa maksimal dalam membangun infrastruktur. Pandemi Covid-19 harus membuat anggaran dipotong hingga setengahnya.
“Semua dihantam rata. Total yang dianggarkan yang tersisa itu Rp3,5 triliun setelah di-refocussing,” jelasnya.
Karena dana dipangkas, Lisa menuturkan bahwa pemerintah Kaltim hanya bisa memprioritaskan program yang memang sangat penting. Target pun akhirnya direvisi.
“Jadi misalnya pembangunan jalan itu dari 100 meter jadi 50 meter. Kami juga memilih pembangunan yang sanat penting. Untuk yang longsoran itu utama. Juga untuk air bersih masyarakat,” ucapnya.