Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pelaku usaha sektor pariwisata Kalimantan Timur (Kaltim) menyebut tidak terjadi peningkatan pengunjung di Kaltim selama Libur Natal dan Tahun Baru.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Kalimantan Timur Muhammad Zulkifli mengatakan bahwa karena hal tersebut juga berkaitan dengan aturan Pemda dan kondisi di tengah pandemi.
“Biasa-biasa saja, karena kan terkait surat edaran Gubernur bahwa selama [perayaan] Tahun Baru tidak boleh melakukan kerumunan, ya tapi kalau ada tamu yang berkunjung kami welcome saja,” ujarnya, Jum'at (25/12/2020).
Zulkifli mengatakan bahwa aturan bepergian baik swab maupun antigen tidak terlalu berdampak signifikan, dikarenakan sektor pariwisata di Kaltim bukan merupakan pariwisata prioritas pemerintah pusat seperti Bali, dan sejumlah daerah lainnya. Dia memaparkan situasi tersebut membuat Kaltim tidak sampai mengalami pembatalan okupansi hotel maupun tiket ke lokasi tujuan.
Adapun, sektor pariwisata di Kaltim mengedepankan ekowisata sebagai destinasi unggulannya. Dimana, banyak wisatawan mancanegara maupun dalam negeri yang memilih berwisata ke daerah-daerah yang masih dilingkupi oleh sungai, hutan dan laut.
“Kalau saya dengar ada kawan-kawan dari PHRI dan ASITA (Association of The Indonesia Tours and Travel Agencies) yang akan berlibur ke Derawan, Biduk-Biduk dan juga daerah sekitarnya untuk menghabiskan akhir tahun,” ujarnya.
Kendati demikian, Zulkifli tidak merasa keberatan untuk mengikuti aturan dari pemerintah. Dia menyatakan bahwa pihaknya siap menerima tamu dari mana saja dikarenakan hotel-hotel di Kaltim juga telah menerapkan Cleanliness, Health, Safety and Environment (CHSE).
“Kita ga ada masalah, kan ini yang perlu diubah (hanya) pola pikir masyarakat,” terangnya.