Bisnis.com, BALIKPAPAN — PT Angkasa Pura I (Persero) Balikpapan menyatakan bahwa puncak arus balik nataru terjadi pada H+3 tahun baru 2021.
General Manager Bandara SAMS Sepinggan Barata Singgih Riwahono mengungkapkan bahwa tepatnya pada 3 Januari menjadi puncak arus balik dengan total 10.445 penumpang berangkat dan datang di bandara SAMS sepinggan.
“Penumpang didominasi penerbangan dari Jakarta dan Surabaya, artinya 2 destinasi ini menggunakan protokol kesehatan sesuai dengan Surat Edaran No 3 dan 22 tahun 2020 tentang syarat antigen untuk keluar pulau Jawa dan masuk area Balikpapan,” ujarnya, usai menghadiri konferensi pers dalam rangka memantau penerapan antigen di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan bersama Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Senin (4/1/2021).
Barata memprediksi terjadi peningkatan penumpang dari hari-hari biasa. Dimana, hari ini saja, jumlah penumpang berada di kisaran 9.000 hingga 10.000 orang dengan jumlah paling banyak berasal dari Pulau Jawa.
“Mulai dari tanggal 18 Desember sampai dengan 3 Januari, kami di Bandara SAMS bekerjasama [dengan] rumah sakit Perta Medika menyediakan [pelayanan] test antibodi dan antigen,” katanya.
Dia memaparkan penumpang yang menggunakan rapid test antigen sejak 18 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021 adalah sebanyak 2.879 orang, dan untuk antibodi 372 orang. Dimana, sebanyak 46 orang dinyatakan reaktif antigen dan 74 orang reaktif antibodi.
Di sisi lain, regulasi rapid antigen untuk bepergian jalur udara tidak berpengaruh kepada traffic penumpang di Bandara SAMS Sepinggan.
“Sejauh ini animo masyarakat untuk bepergian tetap tinggi khususnya dari Balikpapan,” paparnya.
Terbukti saat awal penerapan surat edaran diberlakukan, terdapat antrean cukup panjang terkait layanan antigen di klinik bandara. Selama dibentuk posko nataru 2020, aturan tersebut dinilai sudah tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat.
Kendati demikian, menurut data pihak Bandara SAMS Sepinggan, pada periode Januari hingga Maret terjadi low traffic, meski pada keadaan normal. Hal tersebut kemungkinan setiap tahun akan terjadi.
Selanjutnya, Barata, menjelaskan bahwa penumpang saat ini hanya berkisar 7.000 orang, sedangkan saat kondisi normal bisa mencapai 14.000 hingga 15.000 penumpang dari jalur kedatangan maupun keberangkatan.
“Kondisi traffic kita dibanding normal minus 48 persen, jadi kita [sekarang] kisaran 52 persen,” jelasnya.
Pada 2021, pihak bandara mencoba terus mengutamakan layanan masyarakat disamping meningkatkan kualitas pelayanan, keamanan dan keselamatan yang terjaga.
Penambahan jam pelayanan juga siap diakomodir sesuai kebutuhan dari maskapai. Maskapai sendiri akan menambah jam penerbangan sesuai dengan permintaan penumpang.
“Kalau tidak ada permintaan penumpang maka maskapai akan mengurungkan pelayanan diatas jam 18.00, maka tidak ada urgensi penambahan [jam pelayanan] meskipun tetap melayani seperti jika ada keterlambatan keberangkatan,” terang Barata.
Barata mengakui saat ini masih susah bergerak normal karna ada regulasi terkait pembatasan, seperti misalnya pembatasan di pesawat dan maskapai yang tidak bisa membawa penumpang 100 persen.
“Kita harapkan pandemi covid segera berlalu, dan vaksin dapat menjadi jalan keluar yang diterima oleh semua masyarakat,” pungkasnya.