Bisnis.com, BALIKPAPAN – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berencana melakukan pengeboran massal dengan menargetkan 1.000 sumur pada tahun 2025.
Fokus utama pengeboran ini akan diarahkan pada Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi wilayah-wilayah yang dikenal memiliki potensi besar dalam produksi minyak dan gas.
Kepala SKK Migas Kalimantan-Sulawesi (Kalsul) Azhari Idris menyatakan pihaknya sedang berusaha sekuat tenaga untuk menggenjot produksi.
"Kami sedang memacu produksi dengan menguras semua tangki minyak yang ada. Pada pukul 00.00 tanggal 1 Januari 2025, kami berharap dapat melaporkan kepada pemerintah bahwa produksi telah melebihi 600.000 barel per hari," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Minggu (17/11/2024).
Namun, Azhari mengungkapkan bahwa tantangan yang ada tidak sedikit guna mencapai target tersebut, seperti pembebasan lahan karena banyak lokasi pengeboran yang kini berada di kawasan hutan dan persawahan.
“Dulu lahan masih terbuka, tetapi sekarang sudah masuk ke kawasan hutan dan persawahan. Proses perizinan di area ini tidak mudah,” ungkapnya.
Baca Juga
Sementara itu, Kordinator Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Kalsul Faizal Abdi menyatakan swasembada energi tampak cerah dengan potensi cadangan minyak dan gas yang diperkirakan mencapai 4,7 miliar barel.
“Kalau saya hitung Gas kita bisa bertahan sekitar kurang lebih 28 tahun. Ini masa depan Indonesia, untuk mewujudkan swasembada. Harapannya ini akan kita eksplorasi dan menemukan cadangan baru,” katanya.
Adapun, dia menuturkan dari 128 basin potensi di Indonesia, hanya 20 yang saat ini sedang dieksploitasi, termasuk di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Ada 68 basin yang belum diapa-apain. Ini adalah masa depan kita dalam mewujudkan swasembada," pungkasnya.