Bisnis.com, JAKARTA — PT Brantas Abipraya (Persero) menyatakan bahwa penyelesaian konstruksi Bendungan Tapin merupakan salah satu bentuk komitmen perseroan dalam mendukung ketahanan air nasional.
Direktur Utama Brantas Abipraya Bambang E. Marsono mengatakan bahwa pihaknya membangun Bendungan Tapin dengan tipe timbunan batu zonal inti tegak, kapasitas tampung yang dimiliki sebesar 70,52 meter kubik. Pembangunan dengan tipe tersebut membuat kapasitas tampung Bendungan Tapin memiliki potensi yang optimal.
"Bendungan Tapin berpotensi memberikan layanan optimal irigasi untuk warga di Kabupaten Tapin," katanya melalui keterangan resmi, Jumat (19/2/2021).
Bendungan yang mulai dibangun sejak 2015 tersebut dapat menyediakan air baku untuk wilayah rantai sebesar 500 liter per detik. Selain itu, Bendungan Tapin juga berpotensi mengurangi debit banjir hingga 107 meter kubik per detik dan menghasilkan energi hingga 3,3 megawatt.
Bambang menilai fungsi penahan debit banjir Bendungan Tapin sudah berfungsi belum lama ini. Pasalnya, dampak banjir pada Kaupaten Tapin minim saat bencana banjir di Provinsi Kalimantan Selatan.
Di samping itu, Bendungan Tapin Memiliki kapasitas tampung sekitar 70,52 juta meter kubik. Dengan kapasitas tersebut, potensi irigasi dari Bendungan Tapin mencapai 5.472 hektare.
Adapun, kontribusi Barata dalam konstruksi Bendungan Tapin meliputi engineering, fabrikasi mekanikal, elektrikal, erection, dan commissioning. Fajar menilai pengelolaan sumber daya air merupakan hal penting dalam mendukung produksi pangan yang berkelanjutan.
Nilai investasi yang dibenamkan dalam konstruksi Bendungan Tapin mencapai Rp1,02 triliun. Sumber investasi untuk konstruksi bendungan tersebut seluruhnya berasal dari anggaran pemerintah.
“Semoga bendungan ini dapat memberikan nilai lebih untuk masyarakat. Dapat mendorong ketahanan pangan dengan meningkatnya pertanian di Tapin. Lalu juga sebagai baku untuk air minum dan kemudian yang terpenting juga untuk energi,” ucapnya.