Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Balikpapan: Tahun Ini Ekonomi Bisa Pulih

Kepala Kantor BPS Kota Balikpapan Mustaqim menyatakan perbaikan ekonomi juga dipengaruhi jumlah penduduk yang bekerja dan daya beli masyarakat yang meningkat.
Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 30 November 2020 - Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 30 November 2020 - Youtube Setpres

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan menilai ekonomi Balikpapan yang sempat terkoreksi 0,69 persen pada 2020 akan pulih tahun ini dengan catatan sejumlah indikator.

Kepala Kantor BPS Kota Balikpapan Mustaqim menyatakan perbaikan ekonomi dipengaruhi jumlah penduduk yang bekerja dan daya beli masyarakat yang meningkat.

“Di balikpapan, sudah mengalami, usia produktif jauh lebih banyak dari usia ketergantungan, [yang jumlahnya] jauh lebih sedikit dibandingkan yang sudah bekerja,” ujarnya, Kamis (29/4/2021).

Berdasarkan data BPS pada 2020, total jumlah penduduk berumur 15 tahun keatas menurut jenis kegiatan utama adalah sebanyak 493.080 orang. Dimana, jumlah angkatan kerja mencapai 310.169 dan bukan angkatan kerja sebanyak 182.961 orang.

Selanjutnya, Penduduk Kota Balikpapan pada tahun 2020 secara umum memiliki pengeluaran sebesar Rp1999.470 per kapita per bulan. Dari jumlah tersebut, 58,24 persen, atau Rp1.164.430 digunakan untuk komoditi non makanan. Sementara itu sisanya, 41,76 persen, atau Rp835.040, digunakan untuk komoditi makanan.

Selain itu, Koordinator Fungsi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Balikpapan Loveandre Danang Handriyanto menyebutkan selama lima tahun terakhir, 2016–2020, struktur perekonomian Balikpapan didominasi oleh empat kategori lapangan usaha, yaitu industri pengolahan (47,28 persen), konstruksi (16,53 persen), transportasi dan pergudangan (9,85 persen), dan perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor (9,22 persen).

“Sumber pertumbuhan ekonomi Kota Balikpapan tertinggi berasal dari lapangan usaha konstruksi dengan andil sebesar 0,48 persen, disusul lapangan usaha informasi dan komunikasi dengan andil sebesar 0,27 persen, dan Lapangan usaha jasa kesehatan dengan andil sebesar 0,13 persen,” katanya.

Lebih lanjut, untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga terus mengalami peningkatan dari tahun 2016 hingga 2019. Menurut BPS, PDRB atas dasar harga konstan 2010 pada jenis pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat dari Rp15,56 triliun menjadi Rp 16,84 triliun.

Sementara itu, PDRB atas dasar harga berlaku menurut jenis pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat dari Rp21,67 triliun di 2016 menjadi Rp25,79 triliun pada 2019.

Adapun, Mustaqim merasa optimis dengan adanya vaksinasi yang terus dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan dapat memperbaiki kondisi perekonomian daerah.

“Kesehatannya bisa di handle, ke depan perekonomian kita bisa lebih baik,” pungkasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data yang dihimpun Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balkpapan hingga saat ini, cakupan vaksinasi kumulatif Kota Balikpapan untuk dosis 1 mencapai 30,2 persen. Cakupan vaksinasi kumulatif untuk dosis 2 mencapai 18,5 persen, masing-masing dari target 113.015 sasaran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper