Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalsel Diminta Mewaspadai Mobilitas dari Jawa

Varian Delta dapat menurunkan imunitas pada orang yang telah divaksin, orang yang baru sembuh dan orang yang mendapatkan terapi plasma kovalesens.
Pengunjung berswafoto dengan latar belakang Waduk Riam Kanan di Kawasan Wisata Bukit Batu, Desa Sungai Luar Tiwingan Baru, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Sabtu (19/6/2021). Wisata Bukit Batu yang terletak di kawasan Waduk Riam Kanan itu menjadi salah satu destinasi wisata alam yang menawarkan pemandangan Pegunungan Meratus dan Waduk Riam Kanan yang ramai di kunjungi wisatawan lokal./Antara-Bayu Pratama S.
Pengunjung berswafoto dengan latar belakang Waduk Riam Kanan di Kawasan Wisata Bukit Batu, Desa Sungai Luar Tiwingan Baru, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Sabtu (19/6/2021). Wisata Bukit Batu yang terletak di kawasan Waduk Riam Kanan itu menjadi salah satu destinasi wisata alam yang menawarkan pemandangan Pegunungan Meratus dan Waduk Riam Kanan yang ramai di kunjungi wisatawan lokal./Antara-Bayu Pratama S.

Bisnis.com, BANJARMASIN - Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rudi Fakhriadi,  mengingatkan masyarakat Kalimantan Selatan harus mewaspadai penyebaran Covid-19 varian Delta dari mobilitas masyarakat Pulau Jawa.

"Potensi varian Delta untuk menyebar sangat besar, karena tingginya mobilitas masyarakat dari Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan termasuk Kalimantan Selatan," terang dia di Banjarmasin, Minggu (20/6/2021).

Menurut dia, kemunculan varian Delta tak bisa disepelekan mengingat keganasannya dalam penularan lebih tinggi dari Covid-19 biasa.

Varian Delta atau istilah lainnya adalah B.1.617.2 merupakan mutasi ganda dari Covid-19 varian India yaitu B.1.617. Varian ini lebih menular karena virus dapat menurunkan imunitas seseoarang.

Ia mengutip penelitian Chang Liu dan kawan-kawan menunjukkan varian Delta dapat menurunkan imunitas pada orang yang telah divaksin, orang yang baru sembuh dan orang yang mendapatkan terapi plasma kovalesens.

Karena penurunan imunitas inilah yang menyebabkan orang yang terinfeksi varian Delta menunjukkan gejala lebih parah, sehingga perlu penanganan rumah sakit.

Menurut Public Eealth England, kata dia, pasien yang terinfeksi varian Delta berisiko 2,61 kali untuk dirawat inap di rumah sakit dan 1,67 kali untuk mengalami pemburukan, sehingga memerlukan penanganan darurat.

"Hal ini terbukti dengan meningkatnya BOR ruang rawat inap Covid-19 dan ICU pada daerah yang ditemukan varian Delta seperti Jakarta dan Jawa Tengah," beber anggota Tim Pakar ULM untuk Percepatan Penanganan Covid-19 itu.

Adapun kenaikan kasus Covid-19 yang selalu melewati angka 12.000 kasus dalam tiga hari terakhir di Indonesia, tambah dia, menunjukkan terjadinya peningkatan penularan di masyarakat yang salah satunya dipicu menyebarnya varian baru Covid-19, khususnya varian Delta.

"Hingga saat ini tidak ada obat yang bisa menyembuhkan Covid-19 selain ikhtiar vaksinasi untuk menurunkan risiko munculnya gejala berat dan mencegah perburukan kondisi. Satu-satunya cara paling efektif adalah mencegahnya dengan penerapan protokol kesehatan yang baik pada seluruh masyarakat dan pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment) yang maksimal oleh pemerintah," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper