Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pengolahan Rumput Laut Pertama di Kaltim Siap Dibangun

Direktur CV Multi Sarana Jaya Samuel Kurniawan Ang menyatakan telah bekerja sama dengan salah satu perusahaan dari Pulau Jawa, khususnya terkait operasional.
Rumput laut/Istimewa
Rumput laut/Istimewa

Bisnis.com, BALIKPAPAN –- Pengusaha asal Samarinda bersiap membangun industri pengolahan rumput laut pertama di Kalimantan Timur.

Direktur CV Multi Sarana Jaya Samuel Kurniawan Ang menyatakan telah bekerja sama dengan salah satu perusahaan dari Pulau Jawa, khususnya terkait operasional.

“Maret lalu kita mengunjungi perusahaan rumput laut yang ada di Pasuruan bersama Disperindagkop [UKM Kaltim], dan mereka siap membantu [dalam mengembangkan] produk olahan rumput laut di Kaltim. Kalau itu terwujud [akan menjadi] satu satunya di Kaltim,” ujarnya, Selasa (6/7/2021).

Dia mengungkapkan bahwa pihaknya tidak saja menjual produk rumput laut kering, melainkan juga akan mengolahnya menjadi semi karagenan.

“Saya sudah punya tempat, yang pasti nanti ada penambahan mesin untuk proses pengolahan,” ungkapnya.

Untuk saat ini, Samuel masih membutuhkan waktu dalam mempersiapkan kebutuhan pabrik dan perhitungan biaya terkait industri pengolahan yang akan berlokasi di Samarinda.

“Mereka akan mencoba bantu kami untuk mendesain tempat industrinya, dan karena mereka sudah pengalaman jadi tau kira-kira kapasitas berapa yang cocok untuk produksi supaya kita tidak rugi,” kata Samuel.

Terkait pemasaran, dia menjelaskan telah memiliki pangsa pasar, yaitu ke Korea Selatan yang dinilai tidak hanya menerima rumput laut dalam bentuk raw material, tapi juga produk olahan seperti karagenan.

Dengan produk olahan, harga yang dijual dapat berkisar antara lima sampai dengan enam kali lipat dibandingkan produk mentah, meskipun hal tersebut dianggap sepadan dengan biaya operasional yang cukup tinggi.

“Jadi punya nilai tambah, harapannya jauh lebih bagus, dapat menarik tenaga kerja lebih banyak dan meningkatkan pendapatan sekitar kita,” jelas Samuel.

Di sisi lain, dia menjelaskan ketersediaan bahan baku menjadi kendala yang dihadapi, khususnya pasokan rumput laut dari Kaltim.

Samuel menilai komoditas yang diambil dari luar daerah akan meningkatkan biaya dengan kualitas yang belum terjamin. Untuk itu, dia membina dan mengembangkan petani secara mandiri di Kota Bontang.

“Kita ada petani dan dikembangkan dengan kualitas yang sudah kita ketahui,” sebutnya.

Dengan standarisasi khusus yang diterapkan pada petani, Samuel dapat menyortir produknya sesuai permintaan dari negara tujuan, dan standar yang ditetapkan oleh Balai Karantina Ikan khususnya dalam produk ekspor.

“Karena untuk standarisasi tiap tiap negara beda, pada umumnya kadar air dan kadar kekotoran itu saja yang paling fokus,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UKM (Disperindagkop UKM) Kaltim Yadi Robyan Noor menyatakan akan memfasilitasi pengadaan bibit rumput laut seperti yang sudah dilaksanakan pada bidang usaha lainnya.

“[Tetapi] kami lihat dan kurasi dulu profilnya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper